Update Bencana Banjir Sumatera: 835 Meninggal, Kondisi Aceh Sangat Memprihatinkan

Korban jiwa bencana banjir Sumatera yang melanda Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, terus naik signifikan.

Berdasarkan data dari BNPB, Kamis 4 Desember 2025, total korban tewas telah mencapai 835 orang, sementara 518 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

Muhari menjelaskan bahwa temuan jenazah terbanyak berada di Provinsi Aceh, dengan penambahan 48 korban jiwa. Dengan data terbaru tersebut, total korban meninggal di Aceh kini berjumlah 325 orang.

Baca Juga: Hari ke Empat Operasi Pencarian dan Penyelamatan, Tim Gabungan Fokus ke Dua Lokasi

Di Sumatera Utara, tim SAR kembali menemukan 12 jenazah di kawasan pembukaan jalan Adian Koting. Penemuan itu membuat angka korban meninggal di wilayah tersebut naik menjadi 311 orang.

Banjir di Sumatera Utara. [Istimewa]Sementara itu, di Sumatera Barat, pencarian korban banjir dan longsor juga membuahkan hasil. Enam jenazah tambahan ditemukan, sehingga total korban meninggal di provinsi itu meningkat menjadi 200 orang.

Ia menegaskan bahwa proses pencarian masih berlangsung dan BNPB bersama berbagai unsur SAR terus bekerja untuk menemukan para korban serta mengevakuasi wilayah terdampak.

Baca Juga: Bencana Ekologis Banjir di Sumut, Walhi Sumut Sebut 7 Perusahaan Ini Jadi Penyebabnya

Kondisi Aceh Sangat Memprihatinkan

Bencana melanda Aceh. [Istimewa]Masih terbatasnya bantuan bagi korban banjir membuat kondisi masyarakat terdampak bencana sangat memprihatinkan.

Korban bencana di wilayah Tapanuli Tengah, Sibolga masih mengalami kesulitan bantuan pangan, obat-obatan dan lain-lainnya.

Kondisi yang paling parah terjadi di Aceh. Dampak bencana nyaris meluluhlantakkan seluruh wilayah di Aceh.

"Kondisinya sangat parah, wilayah yang terdampak hampir seluruh Aceh," kata Muklis warga Pidie, kepada FT News.

Ia mengatakan kondisi korban banjir di Aceh sangat membutuhkan uluran bantuan. Kondisi ini diperparah dengan putusnya aliran listrik dan kesulitan komunikasi.

"Kami sudah sangat kelaparan, butuh bantuan dari pemerintah mulai dari makanan, air bersih dan obat-obatan," tukasnya.