Daerah

Update Kasus Kematian Timothy: Polisi Sulit Akses Data di Gadget Korban, Ini Penyebabnya

25 Oktober 2025 | 19:59 WIB
Update Kasus Kematian Timothy: Polisi Sulit Akses Data di Gadget Korban, Ini Penyebabnya
Timothy Anugrah Saputra

Pendalaman kasus kematian mahasiwa Fisip Universitas Udayana (Unud) Timothy Anugrah Saputra (TAS) masih terus dilakukan pihak kepolisian. Salah satunya memeriksa ponsel dan laptop milik Timothy untuk mendapat gambaran penyebab kematian korban. Sejauh ini polisi telah memeriksa 21 orang saksi yang berasal dari antara lain- pihak universitas seperti dosen, operator CCTV, petugas kebersihan, dan lain-lain.

rb-1

“Ada perangkat dari korban yang kami dalami untuk mengetahui apakah ada tanda-tanda penyebab yang bersangkutan melakukan bunuh diri. Itu ponsel dan laptop,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy di Denpasar, Sabtu (25/10/2025).

Terungkap bahwa awalnya tidak mudah untuk pihak Kepolisian Bali untuk bisa mengakses data di gadget pribadi Timothy lantaran pihak keluarga menolak. Ibu korban bahkan telah menandatangani surat pernyataan yang berisi penolakan proses hukum dan penerimaan atas kematian anaknya.

Baca Juga: Ledakan SMAN 72 Jakarta Diduga Berawal Bullying, Bang Doel: Usut Tuntas!

rb-3

Namun, Ariasandy, setelah dilakukan pendekatan dan penjelasan oleh pihak kepolisian, keluarga akhirnya menyerahkan ponsel serta laptop TAS untuk keperluan penyelidikan.

Foto: InstagramFoto: Instagram

Saat ini, Direktorat Reserse Siber Polda Bali masih memeriksa kedua perangkat guna menelusuri kemungkinan adanya kaitan antara kematian korban dan aktivitas komunikasinya.

Baca Juga: Data: 41 Persen Pelajar Indonesia Alami Perundungan dalam Sebulan

“Masih kami selidiki. Setelah pemeriksaan selesai, baru bisa dipastikan apakah kejadiannya mengandung unsur pidana, kecelakaan, atau bunuh diri,” kata Ariasandy.

Kasus Kematian Timothy

Sebagaimana diketahui, mahasiswa cerdas Universitas Udayana, Bali, Timothy mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 2 Gedung FISIP Kampus Sudirman Unud, Rabu, 15 Oktober 2025,

Menteri HAM Pigai berkunjung ke Bali bahas kasus kematian Timothy/Foto: Humas PolriMenteri HAM Pigai berkunjung ke Bali bahas kasus kematian Timothy/Foto: Humas Polri

Kasusnya menjadi perhatian publik karena Timothy diduga menjadi korban bullying dari sejumlah mahasiswa lain, termasuk beberapa yang aktif dalam organisasi kampus.

Parahnya, setelah kematiannya, tindakan bullying malah berlanjut dalam bentuk candaan tidak pantas di grup chat mahasiswa, yang kemudian menuai kecaman luas. Para pelaku bullying sudah dijatuhi sanksi, seperti pengurangan nilai softskill, video permintaan maaf, dan surat pernyataan minta maaf.

Timothy dikenal sebagai pribadi yang lembut, santun, ramah, dan berprestasi.

Kepergiannya meninggalkan duka mendalam di kalangan civitas akademika Unud, dengan prosesi kremasi dilaksanakan Jumat, 17 Oktober 2025, di Krematorium MPUK Mumbul, dihadiri keluarga, dosen, dan rekan-rekan mahasiswa.

Tag Bullying KasusKematianTimothy TimothyUnivUdayana PoldaBali