Usut Dugaan Korupsi Proyek PT PP, KPK Cekal 2 Tersangka ke Luar Negeri
Hukum

Setelah serah terima jabatan (Sertijab), pimpinan KPK periode 2024-2029 yang diketuai Setyo Budiyanto langsung bergerak cepat melakukan pengungkapan kasus baru.
Adapun kasus yang dimaksud adalah terkait dugaan korupsi proyek-proyek pada Divisi Engineering, Procurement and Construction (EPC) pada PT Perumahan Persero (PP) tahun anggaran 2022-2023.
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan dua orang tersangka. Keduanya juga telah dicekal ke luar negeri dalam rangka proses penyelidikan.
Baca Juga: KPK Cegah Dito Mahendra Bepergian ke Luar Negeri
"KPK telah mengeluarkan surat keputusan nomor 1637 tahun 2024 tentang larangan bepergian ke luar negeri terhadap dua WNI," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika usai Sertijab Pimpinan Baru KPK, Jumat (20/12/2024).
"Keputusan ini berlaku untuk enam bulan ke depan," imbuhnya.
Meski begitu, pihak KPK belum mau mengungkap nama dua tersangka tersebut.
Baca Juga: KPK Telusuri Aset Eks Pejabat Pajak Angin Prayitno Tersangka Pencucian Uang
"Proses penyidikan saat ini masih berjalan, untuk nama dan jabatan tersangka belum dapat disampaikan saat ini," terang Tessa.
Selain itu, KPK juga belum membeberkan nominal kerugian negara akibat kasus dugaan korupsi di PT PP ini.
Sertijab Pimpinan KPK
Sertijab pimpinan dan dewan pengawas (Dewas) KPK dimulai pada pukul 14.00 WIB dengan diawali lantunan lagu Indonesia Raya dan Mars KPK.
Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan pakta integritas.
Setelah itu, masing-masing dari pimpinan periode sebelumnya dan 2024-2029 menyampaikan kata-kata sambutan.
Ketua Dewan Pengawas (Dewas) KPK periode 2019-2024, Tumpak Hatorangan menyampaikan kata sambutan dengan menggebu-gebu, juga berima.
"22 tahun lamanya, tapi masih terjadi korupsi. Apa yang salah dengan negeri ini?" ujar Tumpak.
Di akhir sambutannya, dia meledek sambutan Ketua KPK 2023-2024, Nawawi Pomolango yang disampaikan secara kaku.
"Biasanya pak Nawawi berpantun, tapi sekarang tidak pantun," ujar Tumpak.
"Musim hujan tak berhenti-berhenti, dua sejoli memadu kasih. Mari kita lanjutkan perjuangan melawan korupsi, agar terjadi pemerintahan yang bersih," tutupnya diiringi tepuk tangan meriah.
Tak mau kalah, Ketua Dewas KPK 2024-2029, Yusrizal ikut menutup sambutan dengan pantun.
"Abu Nawas mandi di Sunter, sambil membawa roti dalam tas. Jadikan manusia adil dan makmur, berantas korupsi dengan integritas," ujarnya. (Ilham Sigit Pratama)