Video Gus Miftah Hina Pak Sunhaji Viral, Warganet Duga Pengalihan Isu Kasus Polisi Tembak Pelajar di Semarang

Video Gus Miftah menghina Pak Sunhaji penjual es teh mendapatkan atensi begitu besar dari masyarakat, termasuk warganet.

Betapa tidak, seorang penceramah yang juga menjabat sebagai Utusan Presiden dengan santai melontarkan umpatan kepada pedagang kecil, di tengah ratusan jamaah pengajian.

Di sisi lain, Pak Sunhaji hanya bisa terdiam mematung di tengah derai tawa ratusan orang, tak bisa berbuat apa-apa.

Baca Juga: Ini Tampang Agus yang Bakar Kantor Pajak di Lampung

Dengan seketika perhatian publik tertuju kesana, dengan beragam tanggapan, kecaman hingga langkah nyata seperti donasi.

Ekspresi Pak Sunhaji saat diejek Gus Miftah (Instagram)

Hal ini ternyata membuat sejumlah warganet heran, mengapa kasus Gus Miftah hina Pak Sunhaji bisa viral dengan seketika.

Yang tak kalah mengherankan, warganet menilai, video tersebut viral ketika publik ramai menyoroti sejumlah kasus kekerasan yang dilakukan polisi terhadap warga sipil.

Baca Juga: Apa Arti Nama Agus? Belakangan Ini Sering Dianggap Meresahkan, Padahal Maknanya Nggak Sembarangan

Salah satu yang mengungkapkan keheranan itu adalah akun X @edykhemod, yang merupakan drummer band metal Seringai.

Dalam unggahannya pada Selasa (3/12/2024) lalu, ia menyinggung dua kasus kekerasan oknum polisi, yakni kasus polisi tembak pelajar di Semarang dan polisi bunuh ibu kandung di Cileungsi Bogor.

“Polisinya bunuh warga remaja dan orang tuanya. Utusan kerukunan beragamanya menghina orang jualan saat lagi pengajian,” tulisnya, dikutip Kamis (5/12/2024).

Sebagaimana diketahui, momen Gus Miftah menghina Pak Sunhaji terjadi dalam sebuah pengajian yang digelar di daerah Magelang, pada 20 November 2024.

Namun potongan videonya baru beredar dan menjadi viral pada Selasa (3/12/2024) lalu, tak lama setelah beredar rekaman CCTV penembakan Gamma Rizkynata Oktafandy, siswa SMKN 4 Semarang.

Inilah yang menjadi kecurigaan warganet mengenai adanya upaya pengalihan isu dalam kasus kekerasan oknum polisi.

Dalam unggahannya yang lain, akun X @edykemod menuliskan sebuah sindiran yang mengarah pada dugaan pengalihan isu itu.

“Fiksi mini: Seorang petinggi polisi menelpon seorang pemuka agama di tengah malam. Dengan nada lega setengah bercanda dia berkata, ‘Gus, suwun yo. Karena blundermu netizen beralih dari kasus anak buahku sing mateni wong jadi ke tukang dodolan es. Ta’ kasih hadiah engko yo kuwi’,” demikian tulisnya.

Unggahan itu lalu mendapatkan beragam tanggapan dari sejumlah warganet. Pro dan kontra pun tak terhindarkan.

“Yup terus kawal jangan sampai Lolos,” balas salah satu warganet.

“aduh iya nih begini pasti,” cuit warganet lainnya.

“Ada ada aja lo bang, kawal terus lah jgn kendor,” sambut yang lain.

“Bukan pengalihan isu, tapi negara ini udh gk cukup ruang lagi buat nyembunyiin sampahnya,” sergan salah satu warganet.

“Gak juga... yg ngawal kasus Gamma msh banyak. Gak usah segitunya,” tandas yang lainnya.