Video Teh Pucuk Viral Durasi 1 Menit 50 Detik, Awas Bahaya Link Phishing Palsu!

Video Teh Pucuk viral mulai beredar awal Desember 2025 di TikTok dengan judul ambigu “Botol Teh Pucuk 1:50”.

Awalnya diunggah akun kecil, video ini meledak setelah potongan teaser 5–10 detik tersebar luas lewat re-upload.

Potongan adegan mesra yang sugestif memicu rasa penasaran besar hingga menembus lebih dari 10 juta views dalam 48 jam.

Fenomena ini memuncak pada 24 Desember 2025 saat tagar #TehPucukViral menembus ratusan juta impresi dan menjadi trending nasional.

Isi Video yang Mengundang Kontroversi

Ilustrasi nonton film. [Pexels]Video berdurasi 1 menit 50 detik tersebut menampilkan sepasang kekasih di dalam kamar dengan pencahayaan redup.

Botol Teh Pucuk digunakan sebagai properti utama dalam adegan mesra yang bersifat sugestif namun tanpa menampilkan unsur vulgar.

Meski tidak mengandung adegan eksplisit, konteks visual dan narasi cukup memicu interpretasi liar warganet. Kolom komentar pun dipenuhi pertanyaan terkait versi “full video”.

Parodi Kreator dan Ledakan Algoritma TikTok

Ilustrasi nonton film. [Pexels]Alih-alih konten asli, justru parodi yang mendominasi FYP TikTok. Sejumlah kreator lokal menghadirkan versi humor, satire, hingga konten keluarga tanpa unsur dewasa.

Algoritma TikTok mendorong tren ini karena tingginya engagement komentar, share, dan pencarian, menjadikan video Teh Pucuk salah satu fenomena viral terbesar akhir 2025.

Kasus video Teh Pucuk disebut-sebut mengikuti pola viral “botol Golda 19 detik” yang sempat menghebohkan sebelumnya.

Polanya serupa: judul misterius, teaser singkat, rasa penasaran massal, hingga banjir link palsu yang beredar di luar platform resmi.

Bahaya Link “Full Video” dan Modus Phishing

Seorang wanita memegang botol gorda. [ChatGPT/FT News]Pakar keamanan siber mengingatkan publik agar tidak mengklik link “full video Teh Pucuk” yang beredar di WhatsApp atau Telegram.

Mayoritas link tersebut terindikasi sebagai phishing, berpotensi mencuri data pribadi, OTP, hingga akses akun media sosial.

Pengguna disarankan hanya mengakses konten dari akun terverifikasi dan menghindari situs tidak dikenal.

Dampak Sosial dan Budaya Digital

Fenomena video Teh Pucuk mencerminkan kuatnya budaya penasaran di media sosial Indonesia.

Di satu sisi, tren ini menguntungkan kreator dan brand lewat eksposur organik. Di sisi lain, risiko keamanan digital meningkat akibat maraknya link palsu.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya literasi digital, khususnya menjelang momen libur panjang akhir tahun.