Vihara Tanda Bhakti Bersolek Sambut Imlek 2576, Ada Kue Keranjang juga lho!
Vihara Tanda Bhakti sudah bersolek. Siap menyambut Imlek 2576 yang jatuh pada 29 Januari 2025. Vihara Tanda Bhakti yang terletak di Jl Vihara Kota Bandung merupakan symbol harmoni dan toleransi.
Asal tahu saja, usia Vihara ini sudah 44 tahun, persisnya Vihara ini dibangun 1981. Memiliki dua lantai. Lantai dua merupakan tempat sembahyang dan juga kebaktian bagi Umat beragama Budha.
Sedangkan lantai satu merupakan aula serbaguna yang dipakai untuk berbagai macam aktivitas seperti perkawinan, ulang tahun, dan rapat.
Baca Juga: Ahok Ucapkan Selamat Imlek: Semoga Setiap Tahun Selalu Ada Rezeki
Selain menjadi tempat Ibadah, Vihara yang terletak di Kampung Toleransi tersebut juga sering dipakai untuk berbagai macam aktivitas olahraga seperti Beladiri Wushu, Taichi, dan juga tenis meja.
Menjelang perayaan Imlek, Vihara Tanda Bhakti telah menyiapkan sejumlah kegiatan. Di antaranya pemasangan lampion merah dan lilin. Juga, menyiapkan sejumlah sajian seperti kue keranjang dan berbagai permen serta manisan lainnya.
Setelah perayaan Imlek dilaksanakan, pertunjukan barongsai akan diselenggarakan pada perayaan Cap Go Meh untuk menutup rangkaian acara tahun baru Imlek tersebut.
Baca Juga: Meraup Berkah Tahun Ular Kayu, Pembeli Serbu Kawasan Pasar Lama Beli Pernak-pernik Imlek
Pemimpin Sembahyang, Heny di Vihara Tanda Bhakti mengaku senang dan bangga dengan banyaknya dukungan dari berbagai pihak untuk perayaan Imlek. Dia berarap, akan banyak yang datang ke viharanya saat perayaan Imlek nanti.
"Mereka ikut mendukung ya, karena kita juga saling mendukung di kala mereka ada perayaan apapun. Kita menghargai dan menghormati mereka begitupun sebaliknya," kata Heny, dilansir Diskominfo Kota Bandung.
Menurutnya, toleransi yang tinggi ini menghasilkan keamanan dan keharmonisan untuk seluruh umat beragama yang berada di kampung toleransi tersebut.
Bagi Heny, hal itu menunjukan hubungan yang baik antar umat beragama untuk menjaga kerukunan. "Hubungan yang baik satu sama lain, tidak melihat suku atau ras. Kita tetap rukun satu sama lain agar tercipta suatu kerukunan yang lebih baik lagi," tuturnya.***