Viral Anak Purbaya Yudhi Sadewa Sindir Warga yang Mabok Agama, Siapa?

Nama Yudo Sadewa, anak dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, kembali mencuat di dunia maya.

Lewat video berdurasi singkat yang diunggah di akun TikTok @yudosadewa, ia menyinggung fenomena yang ia sebut sebagai “mabok agama” - sebuah istilah yang memantik pro dan kontra luas di awal November 2025.

Makna “Mabok Agama” Versi Yudo Sadewa

Baca Juga: Yudo Sadewo Anak Menkeu Purbaya Pamer Kartu BCA Prioritas, Milik Sendiri atau Orangtua?

Dalam video tersebut, Yudo menyampaikan dengan nada santai namun tegas: “Guys, orang Indonesia itu mabok agama sekaligus tidak beragama.”

Ungkapan itu bukan bermaksud menghina, melainkan menggambarkan kondisi masyarakat yang terlalu menonjolkan simbol dan ritual keagamaan tanpa memahami esensi ajarannya.

Menurut Yudo, banyak orang di Indonesia berlebihan mengaitkan segala hal dengan agama, namun sering kali tanpa dasar pemahaman yang kuat.

Baca Juga: Anak Menkeu Purbaya Kembali Jadi Sorotan, Sindir Mahasiswa Demo karena Dibayar

Akibatnya, sikap religius berubah menjadi kebiasaan seremonial belaka, bukan praktik spiritual yang membangun nilai moral dan sosial.

Fenomena yang disorot Yudo sebenarnya bukan hal baru. Dalam masyarakat yang sangat religius seperti Indonesia, ekspresi keagamaan sering dijadikan ukuran moral tanpa mempertimbangkan kedalaman makna.

Kritik Yudo bisa dipahami sebagai seruan agar masyarakat tidak hanya beragama secara ritual, tetapi juga intelektual dan rasional.

Ia seolah mengingatkan bahwa agama seharusnya membawa manusia menuju kemajuan, bukan membatasi ruang berpikir.

Dalam konteks ini, istilah “mabok agama” menjadi simbol bahwa keberagamaan tanpa kesadaran bisa menimbulkan kemunduran berpikir dan sosial.

Agama Tanpa Pengetahuan, Iman Tanpa Logika

Yudo Sadewa. [Instagram]Dalam lanjutan videonya, Yudo menegaskan pentingnya perpaduan antara iman dan ilmu pengetahuan.

Ia menyebut bahwa memahami ajaran agama seharusnya juga melibatkan nalar dan logika agar keimanan tidak terjebak pada fanatisme buta.

“Untuk memperkuat keimanan, kita harus belajar ilmu pengetahuan. Jangan cuma ikut-ikutan," lanjut Yudo.

Pandangan ini menyinggung realita bahwa sebagian masyarakat Indonesia masih cenderung menilai sesuatu hanya dari sudut keyakinan emosional tanpa mempertimbangkan sains dan rasionalitas.

Bagi Yudo, agama dan ilmu pengetahuan seharusnya berjalan beriringan, bukan saling bertentangan. Dengan begitu, masyarakat bisa menjadi religius secara cerdas dan tidak mudah terjebak pada narasi ekstrem.

Respons Publik: Antara Setuju dan Tersinggung

Purbaya Yudhi Sadewa dan Yudo Sadewa. [Instagram]Unggahan Yudo itu langsung menjadi topik panas di berbagai platform media sosial Banyak yang menilai kritiknya sebagai bentuk refleksi tajam terhadap kondisi sosial keagamaan Indonesia.

Sejumlah pengguna TikTok dan X (Twitter) mengapresiasi keberanian Yudo menyampaikan pandangan yang selama ini dianggap tabu.

Namun, sebagian lainnya menilai pernyataannya terlalu frontal, terutama karena ia adalah anak pejabat publik.

Ada yang mengingatkan bahwa pembahasan soal agama sangat sensitif di Indonesia dan bisa dengan mudah menimbulkan kesalahpahaman.

Meski demikian, Yudo Sadewa tetap menuai dukungan dari kalangan muda dan intelektual, yang menganggap ucapannya sebagai ajakan untuk berpikir lebih terbuka terhadap makna beragama di era modern.

Yudo Sadewa bukan nama baru di dunia maya. Sebelumnya, ia pernah viral lewat video tentang prediksi krisis ekonomi global 2027 dan analisis tajamnya soal politik serta perilaku sosial masyarakat Indonesia.

Sebagai anak Purbaya Yudhi Sadewa, pejabat tinggi di bidang ekonomi, Yudo dikenal sebagai figur muda yang berani berbicara blak-blakan dan tidak takut berbeda pendapat.

Meski sering dianggap kontroversial, gaya komunikasinya yang jujur dan argumentatif membuat banyak pengikutnya menganggap Yudo sebagai wakil suara generasi kritis, generasi yang berani mempertanyakan fenomena sosial yang dianggap “biasa”.