Kepala BGN: Minum Susu 2 Liter Sehari Bantu Anak Tinggi, Ini Kata Pakar!
Nasional

Ungkapan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana terkait minum susu dua liter sehari berdampak terhadap tinggi badan anak-anaknya, viral di media sosial.
Saat melakukan kunjungan ke Bangkalan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu, Dadan mengatakan bahwa dua anak laki-lakinya bisa tumbuh tinggi karena sejak kecil sudah rutin minum susu hingga dua liter per hari.
Pembahasan tentang konsumsi susu yang disebut bisa bikin anak tumbuh tinggi ini pun akhirnya viral dan ramai dibicarakan.
Baca Juga: Viral Menu MBG Bahan Mentah di Tangerang, Ini Kata Kepala BGN
Lantas, benarkah anak yang minum susu dua liter per hari bisa tumbuh tinggi? Berikut Penjelasan Pakar.
Dokter Spesialis Anak dr. Miza Afrizal, Sp.A, ikut mengomentari pernyataan Kepala BGN tentang pemberian susu yang dikaitkan dengan tinggi badan anak.
Lambung Anak akan Penuh Saat Menampung Susu 2 Liter
Baca Juga: KPK Ingatkan BGN Jangan Ada Kebocoran Anggaran soal MBG, Begini Respon Dadan Hindayana?
Dokter Spesialis Anak dr. Miza Afrizal, Sp.A tanggapi komentar Kepala BGN Dadan Hindayana yang menyebut konsumsi susu dua liter per hari bantu tumbuh tinggi anak. [Instagram]
Melalui unggahan di Instagram, Miza menjelaskan anatomi lambung anak dalam menampung makanan hingga dampak minum susu sampai dua liter.
Pembahasan pertama soal kapasitas lambung anak dalam menampung susu dan makanan per hari.
Dokter Miza mengatakan bahwa konsumsi dua liter susu per hari bisa membuat lambung anak penuh sehingga sulit untuk menampung makanan lain yang dikonsumsinya.
"Apa yang terjadi kalau seorang anak minum susu 2 liter susu sapi setiap harinya? Pertama, mari kita bahas dari sisi tubuhnya dulu kali ya. Kapasitas lambung seorang anak, usia sekolah, itu bervariasi antara sekitar 500 sampai 1000 mililiter (ml)," ujarnya, dikutip dari Instagram @mizaafrizal, Rabu (28/5/25).
"Nah, kalau minum susu dua liter per hari, cobalah kita bagi tiga kali sehari. Berarti satu kali minum, anak itu butuh konsumsi susu sekitar 660 ml. Pertanyaan berikutnya, kalau sekali masuk saja sudah segitu banyaknya, makanan yang lain mau ditaruh mana? Mau dititip sama tetangga? Hmmm kayaknya enggak mungkin ya," sambungnya.
Kandungan Nutrisi di dalam Susu
Dokter Spesialis Anak dr. Miza Afrizal, Sp.A jelaskan kandungan Nutrisi dalam susu. [Instagram]
Topik selanjutnya adalah kandungan nutrisi di dalam susu. Menurut dr. Miza, jenis susu sapi memang mengandung beberapa nutrisi.
"Dua liter susu sapi itu mengandung kira-kira 68 gram protein, 48 gram lemak, dan 96 gram gula laktosa atau karbohidrat. Tapi hampir enggak ada zat besi, zinc, serat, vitamin C, beberapa jenis vitamin, dan asam amino esensial," ungkapnya.
"Lalu soal protein tadi, 68 gram protein kelihatannya cukup buat kita. Tapi perlu kita ketahui bahwa protein dalam susu sapi itu mayoritasnya adalah kasein, dan kasein itu secara biologis memang dirancang untuk pertumbuhan yang optimal untuk anak sapi," imbuhnya.
Dokter Miza menjelaskan kebutuhan nutrisi untuk anak jauh lebih kompleks dari yang terlihat.
Anak setidaknya membutuhkan jenis protein yang bervariasi untuk menunjang pertumbuhannya.
"Kebutuhan buat bertumbuh anak manusia jauh lebih kompleks, butuh protein yang lebih bervariasi, seperti leusin, lisin, histidin, dan juga asam amino esensial lainnya, yang secara spesifik dibutuhkan untuk stimulasi pertumbuhan dan produksi IGF-1 atau insulin light growth factor 1, yaitu hormon yang penting dalam pembentukan masa tulang dan masa otot buat manusia," ungkap dr. Miza.
Di akhir unggahannya, dr. Miza tak lupa membahas soal dampak kelebihan kalsium pada anak yang mengonsumsi susu.
Pemberian Susu 2 Liter per Hari Bukan Solusi Tepat
Dokter Miza juga menekankan bahwa pemberian susu dua liter per hari bukan solusi tepat untuk menambah tinggi badan anak.
"Satu hal penting yang sering dilupakan, kelebihan kalsium dari susu itu bisa mengganggu penyerapan zat besi, zinc, dan mikronutrien lainnya di usus," tuturnya.
"Jadi anak mau konsumsi susu dua liter per hari, itu bukan strategi untuk tumbuh tinggi yang optimal, tapi adalah cara cepat untuk dapat (terkena) anemia," imbuh dr. Miza.