Viral, Mariama Pertaruhkan Nyawa Panjat Tali Jangkar Kapal untuk Berjualan Roti demi Hidupi 5 Anaknya
Daerah

Viral sebuah video memperlihatkan seorang wanita nekat memanjat tali jangkar Kapal dan menyeberangi perairan agar bisa menjual roti ke penumpang kapal demi menghidupi kelima anaknya.
Kisah nyata itu terjadi di pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar.
Aksi wanita yang diketahui bernama Mariama itu terekam video dan diposting sejumlah akun di media sosial.
Baca Juga: Postingan Andre Taulany Soal Laki-laki Dipeluk Ular Perempuan, Sindir Erin?
Dalam video tersebut, wanita yang diketahui telah menyandang status janda itu nekat memanjat tali jangkar kapal di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, untuk bisa berjualan di atas kapal.
Ia terlihat tanpa rasa takut sama sekali, memanjat tali dengan cekatan hingga akhirnya mencapai dek kapal.
Mariama, seperti banyak penjual asongan lainnya, mengandalkan penumpang kapal sebagai pelanggan utama.
Baca Juga: Mengenal Waveful, Aplikasi Saingan YouTube dan Facebook yang Bisa Datangkan Cuan
Tiga dari anak-anaknya diketahui masih sekolah, sementara dua lainnya telah berhenti.
Mariama diketahui seorang janda dan hanya menyisakan semangat dan keteguhan hati untuk bertahan dari kerasnya sebuah kehidupan.
Setiap kali sebuah kapal baru bersandar, Mariama bergegas. Dengan gerakan lincah, ia merayap di tali, membawa dagangannya ke atas dek.
Beberapa kali, ada penumpang yang membantunya mengangkat roti. Terkadang, ia harus menaiki tangga darurat.
Kendati dirinya tak bisa berenang Mariama tak peduli dan terus berjuang untuk bisa tiba di dek kapal.
Rasa takut seakan tak bisa mengalahkan semangat dan cintanya kepada anak-anaknya.
Mariama mengaku jika hal itu telah dilakoninya emat tahun belakangan.
Mariama hidup dari menjual roti di kapal-kapal yang bersandar.
Empat tahun ia menjadi ibu sekaligus tulang punggung keluarga.
“Saya menjual begini sudah empat tahun. Umurku sekarang 32, saya sendiri yang hidupi anak. Sudah cerai dengan suami,” katanya tanpa getir.
Setiap hari, dengan cara ini, ia bisa mendapatkan sekitar Rp100 ribu.
“Sehari biasa dapat Rp100 ribu, roti saja kujual,” tuturnya.
Namun, pelabuhan kini semakin ketat. Penertiban dilakukan, dan jalur resmi mulai dibuka bagi para pedagang.
Mariama kini tak perlu lagi mempertaruhkan nyawanya di tali kapal.
“Setelah ada penertiban, tidak manjat lagi nanti. Karena sudah bisa lewat tangga,” ucapnya.
Mariama kabarnya tinggal di sebuah rumah kontrakan di Jalan Kandea, Kecamatan Bontoala, Makassar.
Mariama dan anak-anaknya tinggal dalam sebuah kontrakan dengan biaya Rp500 ribu tiap bulannya.
“Saya ngontrak di Jalan Kandea, Kecamatan Bontoala. Ngontrak Rp500 ribu perbulan,” ujarnya dikutip dari sejumlah laman.