Viral! Travel Umrah Tawarkan Main Padel di Madinah, Netizen Heboh: ‘Ibadah Kok Jadi Lifestyle?’
Jagat maya tengah dihebohkan oleh promosi sebuah paket perjalanan umrah unik yang baru saja dirilis. Tak hanya menjanjikan perjalanan spiritual ke Tanah Suci, paket ini juga menawarkan aktivitas tak biasa bermain padel dengan latar pemandangan Gunung Uhud yang ikonik di Kota Madinah.
Promosi yang menggunakan slogan “Rasakan sensasi padel di bawah langit Madinah bersama view Jabal Uhud” itu langsung menyita perhatian publik.
Dalam unggahan media sosialnya, penyelenggara paket bahkan menulis ajakan ringan, “Ajak bestie kamu main padel sambil menikmati keindahan Madinah.”
Baca Juga: Gading Marten dan Medina Dina Siap Duet di RANS Padel Wars, Bikin Penonton Penasaran!
Namun, alih-alih menuai antusiasme, unggahan tersebut justru memicu perdebatan sengit di dunia maya.
Gelombang Kritik: “Ibadah Kok Jadi Gaya Hidup?”
Komentar postingan padel [instagram.com/hananiagroup.id]
Baca Juga: Padel Berujung Bencana, Arie Untung Dilarikan ke Rumah Sakit
ak sedikit warganet yang menilai konsep ini menodai makna ibadah. Menurut mereka, umrah seharusnya berfokus pada pendalaman spiritual, bukan dikemas sebagai tren gaya hidup modern.
“Perjalanan ibadah kok dikemas biar kelihatan lifestyle,” tulis seorang pengguna X dengan nada kecewa.
Komentar serupa membanjiri berbagai platform sosial. “Lihat Gunung Uhud bukannya mengingat perjuangan Rasul, malah padel,” tulis akun lain, menyoroti kekhawatiran akan hilangnya nilai religius dalam ziarah ke Tanah Suci.
Banyak pula yang mengkritik kecenderungan komersialisasi ibadah. “Sekarang semua dijual dengan embel-embel ‘unik’, tapi lupa esensi utamanya: mendekatkan diri kepada Allah,” ujar seorang pengguna TikTok dalam komentar yang viral.
Penyelenggara Klarifikasi: “Rekreasi Tidak Mengganggu Ibadah”
Ilustrasi Padel [Pixabay]
Menanggapi banjir kritik, pihak penyelenggara, Hanania Group, akhirnya buka suara. Dalam pernyataan resminya, mereka menegaskan bahwa paket tersebut tidak dimaksudkan untuk mengurangi kekhusyukan ibadah, melainkan memberi kesempatan bagi jemaah untuk beristirahat dan berolahraga ringan di sela kegiatan spiritual.
“Jemaah tetap memegang kendali penuh atas waktu mereka. Padel hanyalah opsi tambahan, bukan kewajiban,” ujar perwakilan Hanania Group.
Mereka juga memastikan bahwa kegiatan olahraga itu dilakukan di area khusus dan terjadwal, sehingga tidak mengganggu jadwal salat, tawaf, maupun kunjungan ke situs bersejarah Islam. “Kami justru ingin menciptakan pengalaman umrah yang lebih sehat dan menyenangkan,” tambahnya.
Antara Inovasi dan Profanisasi Ibadah
Kontroversi ini memunculkan perdebatan lebih luas mengenai arah perkembangan industri perjalanan religi di era modern. Sebagian pihak menilai tren umrah kekinian mulai melunturkan batas antara ibadah dan wisata gaya hidup.
Namun di sisi lain, beberapa kalangan menilai bahwa selama ibadah tetap dijalankan dengan benar, kegiatan tambahan seperti olahraga atau wisata religi masih dapat diterima.
“Islam tidak melarang rekreasi, selama tidak mengalihkan dari tujuan utama ibadah,” ujar seorang ustaz muda yang kerap membimbing jemaah umrah milenial.
Fenomena ini mencerminkan perubahan cara masyarakat modern menjalani spiritualitas di mana nilai-nilai religius berpadu dengan pengalaman personal dan hiburan. Meski begitu, perdebatan soal batas antara inovasi dan profanisasi ibadah tampaknya akan terus bergulir.