Warganet Sindir Pramono Dan Rano Tinjau Banjir, Dibandingkan dengan Wapres

Gaya sejumlah pejabat saat meninjau lokasi banjir kembali menjadi sorotan warganet. Kali ini, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Wakil Ketua Komisi II DPR RI Rano Karno yang menjadi bahan sindiran.

Pramono Anung diketahui meninjau banjir menggunakan helikopter, mengamati kondisi dari udara.

Sementara itu, Rano Karno meninjau lokasi banjir dengan menaiki perahu karet yang ditarik oleh petugas BPBD dan tim rescue.

Baca Juga: Pemkot Jakut Tata Tiga Lokasi di Kawasan Kelapa Gading

Wapres Gibran Rakabuming Raka Meninjau lokasi banjir, X Twitter Setneg

Yang menjadi sorotan, ketinggian air di lokasi yang didatangi Rano Karno ternyata hanya sebatas betis orang dewasa.

Momen ini pun ramai diperbincangkan di media sosial.

Banyak warganet yang menganggap tindakan keduanya berlebihan dan lebih terkesan seperti pencitraan.

Baca Juga: Banjir Solo Tewaskan Seorang Warga

Mereka pun membandingkannya dengan Wakil Presiden RI yang dalam kesempatan berbeda meninjau banjir dengan cara berjalan kaki di tengah genangan air, tanpa pengamanan berlebihan.

Gubenur DKI Jakarta, Pramono Anung naik helikopter meninjau lokasi banjir, (Intagram, Pramono Anung)

“Buat mas Gibran ngapain sih mas, ninjau banjir pake jalan kaki begitu, ngobrol sama warga, kan jadi kotor, basah itu. Kalau mau ninjau banjir itu mestrinya begini mas, naik perahu karet pake pelampung, walaupun banjirnya itu keliatan sedengkul harus “Safety Farce mas. Ngapain jalan kaki gutu mah, pencitraan namanya”,” ucap salah seorang warganet dengan sindirin halusnya dalam videonya yang diupload di media sosial Tiktok dengan nama Akun @Pecelele.

“Terus kalau pengen amannya lagi, gini mas naik helicopter, jadi liat banjir ya tuh lewat atas, engga basah, engga kotor , aman dan hemat biaya, gitu mas Gibran,” sambung warganet dengan sindirin halusnya dalam videonya yang diupload di media sosial Tiktok dengan nama Akun @Pecelele.

“Banjirnya cuma semata kaki, kenapa pakai perahu karet? Capek deh,” tulis salah satu warganet di platform X (dulu Twitter).

“Helikopter buat lihat banjir? Memangnya airnya mau kabur ke mana? Nggak usah lebay, Pak,” sindir akun lainnya.

“Salut buat Pak Wapres yang nggak malu kotor-kotoran. Ini baru pemimpin dekat rakyat,” komentar warganet lain.

Tak sedikit yang menilai gaya tinjauan para pejabat ini mencerminkan betapa jauhnya jarak mereka dengan kondisi nyata yang dihadapi warga terdampak banjir.

Di tengah kritik tersebut, warganet juga berharap agar kunjungan-kunjungan tersebut tidak sekadar seremoni, melainkan benar-benar membawa solusi nyata bagi penanganan banjir dan nasib warga yang terdampak.