Waspada! 24-26 Januari Diprediksi Hujan Lebat Guyur Jakarta
Metropolitan

FTNews - Warga DKI Jakarta dan sekitarnya harus mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat pada 24-26 Januari 2024.
Imbauan itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta sampaikan berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Kondisi tersebut dipicu peningkatan aktivitas Monsum Asia yang disertai potensi seruakan dingin. Hal ini menyebabkan peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator," kata BPDB DKI Jakarta dalam keterangannya, Minggu (21/1).
Baca Juga: Jampidsus Angkat Bicara Soal Penguntitan Anggota Densus 88
Masih dalam laporan itu, aktifnya Madden Julian Osciliation (MJO) di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah turut memicu potensi peningkatan awan hujan. Selain itu terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di wilayah Laut Jawa dan Pulau Jawa bagian barat hingga bagian tengah.
Kondisi ini disebabkan oleh adanya sistem tekanan rendah di sekitar Australia dan Samudera Pasifik di sekitar Australia dan di Samudera Pasifik tenggara Papua.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem," ucap BPBD DKI Jakarta.
Baca Juga: Naik Maung “BerJanur Kuningâ€Â, Prabowo- Gibran Tiba di KPU
Waspadai banjir pesisir di sejumlah wilayah Indonesia. Foto: Mangrove Jakarta
Banjir Pesisir
Selain perlu mewaspadai cuaca ekstrem, warga DKI Jakarta terutama kawasan pesisir juga perlu siaga potensi banjir pesisir.
Berdasarkan informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas 1 Maritim Tanjung Priok tentang peringatan potensi banjir pesisir (rob) tanggal 21-27 Januari 2024.
Kondisi ini terjadi akibat adanya fenomena fase bulan purnama yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum. Dampaknya banjir pesisir (rob) di wilayah pesisir utara Jakarta.
Wilayah di DKI berikut perlu mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut. Wilayah tersebut yakni Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol. Lalu, Marunda, Cilincing, Kalibaru dan Muara Angke.
Potensi Bencana
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana meminta masyarakat tetap mewaspadai potensi bencana di sepanjang 2024. Terutama potensi bencana hidrometeorologi basah dan kering.
Hidrometeorologi basah yakni banjir, tanah longsor, banjir bandang dan cuaca ekstrem. Sedangkan hidrometeorologi kering seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kekeringan.
Hal itu Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto sampaikan dalam konferensi pers Kaleidoskop Bencana 2023 dan Outlook Bencana 2024 beberapa waktu lalu.
"Di 2024, kita sudah bisa prediksi Januari-Maret ada potensi bencana hidrometeorologi basah. Di daerah mana saja? ini sudah kita sampaikan ke Pemda Jawa Barat, Jawa Tengah dan Aceh," katanya.