Waspada! Ini Titik Rawan Macet di Jakarta saat Mudik Lebaran
Hukum

Forumterkininews.id, Jakarta - Polda Metro Jaya memetakan sejumlah titik rawan macet di pintu keluar DKI Jakarta saat tiba hari Mudik Lebaran Idul Fitri 2023.
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman mengatakan bahwa titik macet di pintu keluar Jakarta dibagi menjadi kategori kendaraan roda dua dan roda empat.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa titik rawan macet untuk kendaraan roda empat terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Pelabuhan Merak, dan Bogor akibat meningkatnya volume kendaraan yang meninggalkan ibu kota.
Baca Juga: Tidak Bawa Putri Candrawathi Visum jadi Penyesalan Ferdy Sambo
"Tentunya kalau roda empat kan kita jalur tol. Jalur tol sudah kita siapkan untuk yang ke arah Cikampek, itu yang ke arah timur. Terus nanti yang ke arah barat Merak juga sudah kita siapkan, begitu juga Jagorawi yang akan kita siapkan ke arah Bogor," ujar Latif, dalam keterangannya, Sabtu (7/4).
Selain itu ia mengatakan bahwa titik kemacetan untuk jalur arteri, diprediksi akan terjadi di Jalan Inspeksi Kalimalang, Jakarta Timur. Hal ini diakibatkan adanya pemudik yang menggunakan sepeda motor untuk melalui Jalur Utara.
"Untuk jalur alternatif khusus sepeda motor itu di jalur yang paling utama adalah dari Halim lama, yaitu nanti sampai dengan Jatiwaringin yaitu Bekasi Kabupaten," kata Latif.
Baca Juga: Kompolnas: Yang Tahu Alasan Digelarnya Upacara Kedinasan Brigadir J yakni Humas Mabes Polri
Sementara itu Latif mengatakan bahwa pihaknya akan membuat pos pengamanan (pospam) di titik tersebut untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan panjang.
"Pospam selalu kita tempatkan pada titik-titik kepadatan untuk memperlancar arus lalu lintas," ungkap Latif.
Puncak arus mudik lebaran 2023 diprediksi bakal terjadi pada 19-21 April 2023. Terkait itu aparat kepolisian RI menyiapkan strategi untuk kelancaran arus lalu lintas pemudik di ruas-ruas jalan utama, salah satunya melalui sistem satu arah (one way).
“Kami pihak kepolisian akan memberlakukan sistem one way pada 18 April mulai dari KM 72 hingga KM 414 karena puncak arus mudik akan terjadi pada H-2 dan H-1 Lebaran,†kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu (2/4).
Sandi menjelaskan Polri bersama Kementerian Perhubungan dan pemangku kepentingan terkait (pengelola jalan tol) telah mensurvei situasi arus lalu lintas saat mudik dan arus balik Lebaran 2023.
Polri bersama pemangku kepentingan terkait membagi arus balik terjadi dalam dua periode, yakni periode pertama tanggal 24-25 April 2023, dan, periode kedua dari tanggal 29 April sampai dengan 1 Mei 2023.
“Menghadapi arus balik nanti juga akan diberlakukan sistem one way, mulai dari KM 414 hingga KM 72,†kata Sandi, seperti dikutip Antara.
Jenderal bintang dua itu menuturkan, pihak kepolisian sudah menentukan beberapa titik krusial yang berpotensi masalah saat terjadi lonjakan mudik Lebaran 2023, antara lain jalur tol Trans Jawa, jalur tol ke arah Jawa Tengah, di mana Tol Cipali menjadi titik krusial, baik arus mudik maupun arus balik.
Kemudian di rest area Sumatera dan Jawa. Dan untuk jalur Sumatera, menurut Sandi, ada di Indralaya-Palembang, sementara untuk rest area jalur Jawa berada di Tol Cipali.
“Sementara untuk di Pelabuhan Merak dari pengalaman tahun lalu, angkutan lebaran sempat terjadi kepadatan,†ujarnya.
Selain di jalur tol Jawa dan Sumatera, kata Sandi, titik krusial lainnya yang menjadi perhatian Polri yakni jalur arteri di Jawa. Kemudian, jalur utama yang digunakan roda dua dan alternatif roda empat juga berpotensi terjadinya kepadatan. Hal tersebut bisa terjadi kecelakaan dan gangguan kamtibmas.
Sementara untuk lokasi wisata juga pada saat Lebaran juga diperkirakan akan terjadi lonjakan pengunjung.
“Bila terjadinya kemacetan, kami akan mengurai kemacetan dengan melakukan rekayasa lalu-lintas yakni contraflow, oneway dan juga ganjil-genap,†paparnya.
Peraih Adhi Makayasa 1995 itu menambahkan untuk kelancaran arus mudik dan arus balik pada Lebaran tahun ini, Polri menggelar Operasi Ketupat 2023, dengan mengerahkan sebanyak 148.211 personil Polri.
Pelibatan kekuatan tersebut, baik dari Mabes Polri sebanyak 1.240 personil, Polda 91.153 personil dan instansi terkait sebanyak 55.818 personil.