Wow, Petisi Copot Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden Capai 250 Ribu Tanda Tangan
Politik

Petisi yang mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Miftah Maulana Habiburrahman dari Utusan Khusus Presiden pada Jumat (6/12) sudah mencapai 254.747 tanda tangan.
Diketahui, petisi tersebut muncul sebagai dampak dari tindakan Miftah Maulana yang mengolok-olok penjual es teh bernama Sunhaji dalam sebuah tabligh Akbar.
Petisi tersebut dimulai sejak Rabu, (4/12) itu berjudul “Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden”.
Baca Juga: Dianggap Nggak Wajar, Warganet Duga Video Pak Sunhaji Nangis Diarahkan Oleh Pihak Tertentu
Dika Prakasa adalah orang yang membuat petisi ini, menilai tindakan Miftah Maulana kontradiktif dengan sikap Prabowo. Menurutnya, citra pemerintahan Prabowo Subianto berpotensi tercemar jika Miftah Maulana terus ditugaskan sebagai Utusan Khusus Presiden.
“Jika hal ini terus dibiarkan, secara tidak langsung pemerintahan yang bapak pimpin ikut tercoreng,” demikian bunyi petisi tersebut.
“Apa yang dilakukan oleh Gus Miftah adalah gambaran karakter beliau, karena hal seperti ini sudah terjadi beberapa kali. Untuk itu, agar jajaran bapak sejalan dengan bapak, segera copot Gus Miftah!” sambung petisi itu.
Baca Juga: Beda dengan Gus Miftah, Begini Dawuh Gus Baha kepada Penjual Es Teh yang Dihina
Jumlah penandatanganan ini bertambah setidaknya 250 ribu orang sejak petisi muncul. Saat itu, baru ada tiga ribuan orang yang menandatangani petisi.
Diketahui sebelumnya, Miftah Maulana Habiburrahman menuai kecaman publik karena mengolok-olok penjual es teh bernama Sunhaji. Ketika ia diminta untuk memborong dagangan penjual es teh itu, ia malah mengeluarkan ucapan “goblok” kepada Sunhaji.
Video yang diketahui terjadi sejak dua minggu sebelum viral itu sebelumnya tidak mendapatkan respon. Namun, setelah viral, Miftah Maulana meminta maaf kepada publik melalui video, kemudian mendatangi Sunhaji langsung ke kediamannya.
Terkait desakan untuk mencopotnya dari jabatan Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana enggan memberikan komentar.
“Nggak usah tanya itu, nggak usah tanya itu. Bukan wewenang saya. Udah, udah itu bukan wewenang saya,” jawab Gus Miftah ketika ditemui di Pondok Pesantren Ora Aji, Kalasan, Sleman.
Di sisi lain, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ujang Komaruddin mengatakan Presiden Prabowo Subianto menerima berbagai masukan, termasuk desakan pencopotan Miftah Maulana dari jabatan Utusan Khusus Presiden.
“Ya semua aspirasi dari warga negara Indonesia, semua tokoh bangsa, baik kelas menengah, atas maupun bawah akan ditampung dan diperhatikan oleh Pak Presiden,” ucap Ujang Komaruddin.