Saksi Ahli Digital Ungkap Percakapan Ferdy Sambo dan Bharada E Usai Penembakan

Forumterkininews.id, Jakarta – Ahli Digital Forensik, Adi Setya menjadi saksi yang dimintai keterangannya dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J di PN Jakarta Selatan, Senin (19/12).

Dalam kesempatan tersebut Adi mengungkapkan ada percakapan antara Ferdy Sambo dan Bharada E di media sosial Whatsapp usai penembakan Brigadir J, pada Jumat (8/7).

Awalnya Jaksa Penuntut Umum (JPU) menanyakan apakah ada percakapan antara Ferdy Sambo dan Bharada E usai insiden penembakan terhadap Brigadir J.

“Apakah ada percakapan Sambo dan RE (Bharada E)?,” tanya Jaksa.

Kemudian Adi menjelaskan ada percakapan Ferdy Sambo yang berisi menanyakan kabar kepada Bharada E setelah 11 hari adanya insiden penembakan yang menewaskan Brigadir J.

“Ada pak, pada tanggal 19 Juli 2022 pukul 03.48 WIB,  dari akun WA Irjen Ferdy Sambo mengirimkan ‘kamu sehat ya?’. Kemudian, ‘bapak Kapolri menyampaikan kalau ada yang ga nyaman laporkan saya segera, biar saya laporkan bapak Kapolri’,” jawab Adi.

Selanjutnya Ferdy Sambo meminta kepada Bharada E untuk membuat tenang keluarganya yang berada di Manado.

“Kemudian dijawab Richard ‘siap sehat bapak, siap baik bapak’ kemudian dibalas oleh Ferdy Sambo ‘buat tenang keluarga di Manado ya Cad Wa saya kalau ada yang ga enak di hati kamu’,” ucap Adi.

“Kemudian dijawab oleh akun WA Richard ‘siap baik bapak’ kemudian ditanggapi lagi oleh akun WA Ferdy Sambo,” kata Adi.

Skenario Ferdy Sambo Terkait Penembakan Brigadir J

Bharada E membeberkan skenario yang dibuat Ferdy Sambo saat akan mengeksekusi Brigadir J, di Komplek Polri Duren Tiga, Jumat (8/7) lalu.

Hal ini diungkapkan dirinya saat hadir sebagai saksi dalam sidang dua terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Maruf, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Rabu (30/11). Awalnya majelis hakim menanyakan keberadaan Brigadir J sebelum terjadinya penembakan.

BACA JUGA:   Buntut Tragedi Kanjuruhan di Malang, Kapolri Copot Kapolres Malang

“Seingat saudara Kuat Maruf dan Brigadir J masih dibawah?,” tanya Hakim.

“Iya masih di bawah. Kemudian Pak FS menanyakan saya tahu kejadian di rumahnya atau tidak. Dia bercerita Yosua sudah melecehkan ibu.  Kemudian terlontas kalimat, ‘Kurang ajar ini. Dia sudah tidak menghargai saya, menghina martabat saya’. Terus dia ngomong harus dikasih mati anak ini,” jawab Bharada E.

Kemudian Bharada E mengungkapkan bahwa dirinya disuruh Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J dan nantinya akan dibela.

“Saya mikir, saya diam kaget juga. Dia (FS) bilang ‘nanti kau yang tembak Yosua ya, saya yang akan bela kamu. Kalau saya yang tembak, tidak ada yang bela kita,” lanjut Bharada E.

Selanjutnya Ferdy Sambo membuat skenario penembakan yang akan dilaksanakan oleh Bharada E bahwa istrinya telah dilecehkan oleh Brigadir J.

“Pak Ferdy Sambo bilang, ‘Jadi gini chad, skenarionya ibu dilecehkan Yosua, baru ibu teriak, kamu dengar. Yosua ketahuan, Yosua tembak kamu, kamu tembak balik. Yosua yang mati’,” kata Bharada E menirukan suara Ferdy Sambo.

Kemudian setelah mendengar skenario tersebut Ferdy Sambo meyakinkan Bharada E bahwa dirinya aman dan akan dibela.

“Saya kaget. ‘Ih saya bunuh orang’. Kacau dan tertekan pikiran saya yang mulia. Baru dia (Ferdy Sambo) bilang ‘sudah kamu jalan saja, kamu aman. Karena posisinya kamu bela itu. Kedua kamu bela diri. Kau bela diri karena kau ditembak duluan. Jadi kamu aman chad, kamu tenang saja’,” ujar Bharada E.

Artikel Terkait