1 Desember, Sejarah Terowongan Tunnel Hubungkan Inggris dan Prancis

Teknologi

Minggu, 01 Desember 2024 | 15:34 WIB
1 Desember, Sejarah Terowongan Tunnel Hubungkan Inggris dan Prancis
Tunnel yang hubungkan Inggris dan Prancis (Instagram @eurotunnel)

Tanggal 1 Desember merupakan Hari Jadi Channel atau Tunnel merupakan terowongan kereta api bawah laut di Selat Dover dengan panjang 5046 km yang menghubungkan Folkestone, Inggris, dengan Coquelles, Prancis.

rb-1

Terowongan Tunnel berada 115 m di bawah permukaan laut dan jadi terowongan bawah air terpanjang di dunia dengan panjang 37,9 km.

Awalnya, operasional kereta api di bawah laut itu dioperasikan oleh Groupe Eurotunnel, kemudian diambil alih oleh Getlink.

Baca Juga: Inggris Adakan Pertemuan Bahas Bahayanya AI

rb-3

Untuk batas kecepatan kereta di Tunnel maksimal 160 km/jam.

Sejarah Tunnel

1982

Baca Juga: Sistem Suara Mati, An Yu Jin Hadapi Momen Paling Mencekam di Lollapalooza

Albert Mathieu-Favier, merupakan insinyur pertambangan Prancis, dan mengusulkan dibuat terowongan di bawah laut Selat Inggris.

Idenya, terowongan dibuat dua tingkat dengan cara dibor dan dibuat dua tingkat. Di bagian atas untuk transportasi, sedangkan di bagian bawah untuk aliran air.

1839

Aime Thome de Gamond melakukan survei geologi dan hidrogafi pertama di Selat antara Calais dan Dover.

Tunnel yang hubungkan Inggris dan Prancis (Instagram @eurotunnel)

1956

Gamond mengajukan proposal kepada Napoleon III untuk untuk terowongan kereta api dari Cap Gris Nez ke East Wear Point dengan biaya 170 franc atau kurang dari 7 juta euro.

1865

Sebuah delegasi dipimpin George Ward Hunt mengusulkan ide terowongan kepada Menteri Keuangan saat itu, William Ewart Gladstone.

1866

Henry Marc Brunel survei dasar Selat Dover. Dia membuktikan bahwa Selat Dover terdiri dari kapur, seperti tebing=tebing di sekitarnya, sehingga bisa dibuat terowongan.

1866

William Low dan Sir John Hawkshaw mempromosikan ide terowongan.

1876

Inggris-Prancis resmi merilis protokol untuk terowongan kereta api lintas selat.

1881

Pengusaha kereta api Inggris Sir Edward Watkin dan Alexandre Lavalley, seorang kontraktor Terusan Suez Prancis, berada di Anglo-Fench Submarine Railway Company yang melakukan eksplorasi di kedua sisi selat.

1882-1883

Tunnel Boring Machine (TBM) atau mesin bor terowongan dari sisi Inggris menggali terowongan total 1.840 m, sementara Lavalley menggunakan mesin bor terowongan serupa mengebor 1.669 m di Sangatte di sisi Prancis.

1883

Meskipun sukses, terowongan lintas-Selat ditinggalkan setelah kekhawatiran militer Inggris bahwa terowongan bawah air mungkin digunakan rute invasi.

1988

Penggalian terowongan dimulai lagi hingga Tunnel bisa beroperasi tahun 1994.

Puncak konstruksi, 15 ribu orang dipekerjakan dengan pengeluaran harian 3 juta euro. Ada 10 pekerja, delapan di antaranya warga Inggris, meninggal dunia selama pengerjaan konstruksi antara tahun 1987 hingga 1993.

Mesin Bor Terowongan

Ada 11 TBM dirancang dan diproduksi oleh usaha patungan Robbins Company dari Kent, Washington (Amerika Serikat), Markham & Co. (Inggris), dan Kawasaki Heavy Industries ( Jepang).

Tunnel Boring Machine (TBM) adalah mesin bor terowongan yang digunakan untuk menggali terowongan dengan penampang bundar di berbagai lapisan tanah dan batuan.

Sedangkan TBM di sisi Inggris dirancang dan diproduksi oleh James Howden & Company Ltd, Skotlandia.

Tag Prancis Inggris Tunnel

Terkini