15 Orang Ditangkap, Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab BRI Cempaka Putih Libatkan 3 Klaster
Metropolitan

Kotak pandora misteri kejahatan penculikan berujung pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) BRI Cempaka Putih Muhammad Ilham Pradipta mulai terkuak satu per satu faktanya.
Terbaru ada 15 orang yang telah ditangkap. Jumlah tersebut bertambah tujuh orang setelah sebelumnya polisi menangkap delapan orang.
Adapun sembilan orang ditangkap oleh Subdit Jatanras Polda Metro Jaya. Sedangkan enam lainnya diringkus Subdit Resmob.
Baca Juga: Fakta Baru Jejak Karier Muhammad Ilham Pradipta, Kacab BRI Cempaka Putih yang Diculik dan Dibunuh
Meski begitu, polisi belum mengungkap detail peran masing-masing. Sebab, masih dalam pemeriksaan lebih lanjut guna pengembangan kasus.
"Kami menerapkan prinsip kehati-hatian dan proporsional," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Ade Ary Syam Indradi, Selasa (26/8/2025).
3 Klaster
Baca Juga: Penculik Anak di Kawasan Gunung Sahari jadi Tersangka
Inset Muhammad Ilham Pradipta, Kepala Cabang BRI Cempaka Putih diculik dan dibunuh. [Instagram]Sementara itu, kuasa hukum pelaku penculikan, Adrianus Agal, mengungkapkan bahwa aksi kejahatan ini terbagi dalam tiga klaster, yakni klaster pengintaian, penjemputan paksa, dan eksekutor.
"Klaster pertama itu setelah kami dapat informasi dari penyidik, bahwa klaster pengintai, klaster penjemputan paksa, sama eksekutor," ujarnya kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (25/8/2025).
Adrianus mengungkapkan bahwa kliennya yakni RS, AT, RW dan RAH yang telah ditangkap polisi, hanya terlibat dalam proses penjemputan paksa.
Setelah itu, mereka menyerahkan Mohammad Ilham Pradipta kepada eksekutor berinisial F di Kawasan Jakarta Timur.
"Setelah penjemputan dengan cara paksa itu dilakukan, ada perintah dari oknum yang namanya F untuk diserahkan ke daerah Jakarta Timur," ungkapnya.
Tekanan Ekonomi
Adrianus Agal, kuasa hukum para pelaku penculikan Kacab BRI Cempaka Putih Muhammad Ilham Pradipta. [YouTube]Adrianus juga mewakili kliennya, memohon maaf kepada keluarga korban atas tindakan penculikan yang dilakukan.
Ia mengungkapkan bahwa para pelaku menerima pekerjaan melakukan penjemputan paksa terhadap korban karena tekanan ekonomi.
"Jadi intinya kami dari keluarga memohon maaf terhadap keluarga korban bahwa adik-adik kami juga menerima pekerjaan ini karena diiming-imingi sesuatu. Karena ada tekanan ekonomi juga," tuturnya.
"Kalau mereka tahu bahwa pekerjaan ini sampai terjadi mengakibatkan kematian, saya yakin sebagai orang yang beragama dan kami juga sebagai orang Katolik, pasti menolak pekerjaan seperti ini," pungkas Adrianus.
Kronologi Penculikan
Kepala Cabang BRI Cempaka Putih Muhammad Ilham Pradipta diculik sebelum akhirnya ditemukan tewas pada Kamis (21/8/2025) pagi.
Penculikan terjadi di area parkir Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur, sehari sebelumnya pada sore hari.
Video penculikan Muhammad Ilham Pradipta beredar luas. Termasuk diterima FTNews.co.id pada Kamis (21/8) lalu dan viral di media sosial.
Dalam video detik-detik penculikan yang didapat FTNews.co.id, terlihat Muhammad Ilham Pradipta keluar dari sebuah bangunan menuju tempat parkir.
Dia menuju mobil berwarna hitam. Di sebelah mobilnya, terparkir mobil jenis MPV warna putih.
Saat hendak masuk ke dalam mobil, tetiba sejumlah orang keluar dari mobil putih dan meringkus Muhammad Ilham Pradipta.
Ilham Pradipta sempat mencoba melakukan perlawanan. Namun kalah jumlah dan dipaksa masuk mobil putih yang kemudian melaju keluar dari area parkir.
Jenazah Muhammad Ilham Pradipta ditemukan warga di Kampung Karangsambung RT 8 RW 4 Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi di sawah pada Kamis pagi sekitar pukul 05.30 WIB.
Saat ditemukan, jasad Kepala Cabang BRI Cempaka Putih Muhammad Ilham Pradipta dalam posisi tangan dan kaki terikat. Serta mata terlilit lakban.
DH alias Dwi Hartono, Diduga Otak Pembunuhan Ilham Pradipta
Dwi Hartono, diduga otak penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih Muhammad Ilham Pradipta. [Instagram]Adapun salah satu pelaku yang ditangkap di Solo, yakni inisial DH disebut-sebut adalah Dwi Hartono.
Pengusaha asal Tebo, Jambi, ini diduga jadi otak penculikan dan pembunuhan Kacab BRI Cempaka Putih Muhammad Ilham Pradipta.
Dwi Hartono diketahui merupakan pengusaha bidang properti yang juga merintis usaha di bidang Pendidikan yang sudah berjalan sejak 2014.
Salah satu perusahaannya, yakni PT Digitalisasi Aplikasi Indonesia (DAI) juga dikenal sebagai plaform Guruku.
Dikutip dari laman Guruku.com, perusahaan kepunyaan Dwi Hartono tersebut bergerak di bidang Pendidikan nonformal.
Adapun aplikasi Guruku memberikan layanan pendidikan bagi pelajar, tenaga medis, serta pelaku UMKM yang ingin belajar bisnis.
Perusahaan tersebut berkantor di kediaman pribadi Dwi Hartono di Jalan San Fransisco, Blok Q1, Nomor 9, Kompleks Perumahan Kota Wisata, Gunung Putri, Kota Bogor, Jawa Barat.
Usai penangkapan suasana di rumah mewah Dwi Hartono tampak lengang.
Adapaun jenazah Kacab atau Kepala Cabang BRI Cempaka Putih Muhammad Ilham Pradipta telah dikebumikan pihak keluarga di TPU Situ Gede Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/8) malam.