2 Polisi Ditahan Diduga Peras Remaja di Semarang, Ini Videonya

Dua oknum polisi Polrestabes Semarang diduga melakukan pemerasan terhadap dua remaja dan videonya viral beredar di media sosial. Keduanya kini diperiksa Propam dan telah ditahan.

Dua polisi berinisial Aiptu K (47) dan Aipda RL beserta seorang warga sipil berinisial S diduga terlibat pemerasan yang terjadi di Jalan Hasanudin, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (31/1/2025) malam.

Kapolrestabes Semarang Kombes M Syahduddi mengatakan, akan menindak tegas baik secara pidana maupun kode etik terhadp dua anggotanya yang diduga melakukan pemerasan tersebut.

Baca Juga: Dugaan Pemerasan terhadap Ajudan dan Sopir Mentan, Kapolri: Nanti Dicek Dulu

"Sedang dilakukan pemeriksaan oleh Seksi Propam Polrestabes Semarang. Bila terbukti (lakukan pemerasan) akan ditindak tegas dan tuntas," tuturnya, Sabtu (1/2/2025).

Syahduddi menambahkan, dua polisi tersebut telah dilakukan penempatan khusus (patsus) atau ditahan selama 21 hari ke depan. Untuk dugaan tindak pemerasan kasusnya ditangani Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang.

Kapolrestabes Semarang Kombes M Syahduddi. [Dok. Polisi]

Sebelumnya, dua anggota polisi yang diduga lakukan pemerasan terhadap dua remaja berinisial MO (18) dan MI (17) videonya viral di media sosial Instagram.

Baca Juga: Polda Metro Surati Pimpinan KPK, Izin Sita Dokumen Dugaan Pemerasan ke SYL

Akun Instagram @beritasemarangharini mengunggah video yang memperlihatkan suasana saat pria berkajet hitam dan topi polisi dikerubungi warga. Pria itu duduk di kursi penumpang sebelah kiri mobil warna merah.

Salah satu warga meminta pria itu menunjukkan bukti kalau dia anggota polisi. Pria tersebut kemudian keluar mobil dan menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA). Bahkan pria itu sempat membentak saat memperlihatkan KTA-nya.

Sementara oknum polisi lainnya terlihat duduk di bangku depan mobil warna merah tersebut.

Aksi dugaan pemerasan itu berhasil digagalkan oleh warga yang awalnya mendengar teriakan minta tolong dari korban perempuan MI. Korban bahkan sempat terseret.

Mendengar teriakan itu, warga langsung membantu korban dan mengerubungi mobil warna merah tersebut. Di dalam mobil itu ada dua polisi dan seorang warga sipil yang duduk di balik kemudi, korban MO.

Warga awalnya mengira para pelaku merupakan debt collector. Namun ternyata diketahui ada pemerasan terhadap MO. Saat dalam mobil korban dimintai sejumlah uang sebesar Rp 2,5 juta.