20 Dealer BYD di China Tutup, Ada Apa?
Otomotif

Shandong Qiancheng Holdings Co., Ltd. menutup 20 dealer BYD 4S (Sales, Service, Spare Part dan Survey) yang berada di Provinsi Shandong, China.
Dikutip dari CarnewsChina, Jumat (30/5/2025), penutupan ini lantaran krisis operasional yang parah sejak April 2025.
Jinan Qiansheng dulunya merupakan dealer utama BYD nomor 1 di China.
Baca Juga: Profil Perusahaan BYD yang Digugat BMW Atas Dugaan Pelanggaran Merek
Namun namanya kini menjadi sorotan bukan karena prestasinya, melainkan kebangkrutan yang melanda perusahaan tersebut.
Krisis ini berdampak langsung pada lebih dari seribu konsumen yang telah membayar di muka untuk berbagai layanan.
Termasuk paket asuransi bersama tiga tahun, rencana perawatan, pewarnaan kaca jendela, perlindungan rangka, dan layanan perawatan seumur hidup yang dijanjikan.
Baca Juga: Ormas Preman Ganggu Pembangunan Pabrik BYD di Subang, Pemerintah Didesak Tindak Tegas
Untuk menindaktlanjuti hak-hak dari para konsumen, banyak dari mereka yang sudah mengorganisasi kelompok perlindungan hak untuk mencari solusi secara kolektif.
Uang Muka
Ilustrasi uang. [Dok. Istimewa]Sebelumnya, konsumen diminta untuk membayar uang muka 10.000 hingga 15.000 yuan (1.400-2.100 USD) untuk menanggung asuransi selama tiga tahun.
Dealer berjanji untuk mengganti premi tahun kedua dan ketiga kepada pelanggan setelah pelanggan membayar asuransi tahunan mereka.
Sejak April 2025, banyak pelanggan yang telah membayar premi asuransi tahun kedua atau ketiga dan belum menerima pengembalian dana yang dijanjikan.
Bahkan, mereka baru mengetahui bahwa dealer-dealer tersebut telah ditinggalkan oleh pemiliknya.
Operasikan 20 Diler Lebih
Ilustrasi BYD. [Dok. BYD]Menurut catatan publik, Qiancheng didirikan pada tahun 2014 dan dengan cepat menjadi mitra strategis utama BYD di Shandong.
Grup ini mengoperasikan lebih dari 20 dealer dan ruang pamer BYD di seluruh wilayah.
Bahkan, mereka pernah mengklaim bahwa penjualan tahunannya dapat mencapai sebesar 3 miliar yuan (420 juta USD) dan mempekerjakan lebih dari 1.200 staf.