25 Bayi Dalam Inkubator di RS Kota Gaza Dalam Kepungan Tank Israel, UNICEF Desak Evakuasi
Nyawa 25 bayi prematur dalam inkubator di Kota Gaza, Palestina tengah terancam setelah tank-tank Israel mengelilingi sejumlah Rumah Sakit di Kota Gaza Palestina.
Dana Anak-anak PBB (UNICEF) pun langsung bereaksi dengan mendesak agar segera dilakukan evakuasi 25 bayi dari inkubator di Kota Gaza, Palestina.
Baca Juga: UNICEF Kucurkan Dana untuk Tangani Gizi Buruk Anak di Kamboja
Desakan itu dilakukan demi menyelamatkan nyawa bayi tersebut.
Kepung RS Al-Helou
Ilustrasi kondisi rumah sakit di Kota Gaza usai serangan perisai Israel. [Int]
Baca Juga: Moeldoko: IKN Harus jadi Kawasan Ramah Anak dan Bebas Stunting
Kekhawatiran itu hadir setelah pasukan penjajah Israel di sekitar Rumah Sakit Al-Helou sejak Minggu (28/9/2025) malam.
RS Al-Helou saat ini tengah merawat sekitar 12 bayi dalam inkubator.
Berbagai sumber medis di Jalur Gaza memastikan tank-tank militer Israel telah mengelilingi rumah sakit tersebut, di mana sekitar 12 bayi berada di inkubator, selagi area tersebut dibombardir.
Rumah Sakit Al-Helou yang memiliki sejumlah unit pelayanan, termasuk ruang perawatan kanker dan unit perawatan bayi baru lahir, menjadi sasaran Zionis dengan dua tembakan artileri, menurut sumber medis.
90 Tenaga Medis dan Pasien Masih Terjebak di Gedung
Ilustrasi kondisi masyarakat Palestina coba bertahan hidup dari kepungan tentara Isrel. [Int]
Sumber itu menambahkan, lebih dari 90 orang yang terdiri atas tenaga medis dan pasien masih terjebak di dalam gedung rumah sakit karena tank-tank Israel menutupi fasilitas tersebut dan menutup akses masuk maupun keluar.
Sebelumnya pada tanggal 23 September, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) menyebutkan instalasi oksigen sentral di Rumah Sakit Al Quds, yang terletak di kawasan Tal Al Hawa, Kota Gaza, berhenti beroperasi setelah ditembaki pasukan Israel.
Dalam pernyataannya, PRCS memperingatkan situasi berbahaya di sekitar RS tersebut dan mengatakan bahwa instalasi oksigen sentral itu kini lumpuh setelah menjadi target serangan Israel.