4 Artis Ini Remehkan Pencalonan Marshel Widianto di Pilwalkot Tangsel: Nggak Pantes Lah

FTNews - Empat gabungan partai politik resmi mencalonkan Ahmad Riza Patria dan Marshel Widianto di Pemilihan Walikota Tangerang Selatan (Pilwalkot). Namun, kritik juga muncul dalam pencalonan mereka.

Riza-Marshel didukung oleh empat gabungan partai politik, yaitu Gerinda, PSI, Nasdem, dan Demokrat.

Adapun syarat partai politik dan gabungan partai politik untuk mencalonkan kepala daerah sebesar 20 persen.

Baca Juga: Hari ini, Tiga Anak Buah Ferdy Sambo Jalani Sidang Vonis

Ini merujuk pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum No.3 Tahun 2017, pasal pasal 5 ayat (2).

Adapun di Tangerang Selatan, jumlah kursi DPRD yang diperebutkan sebanyak 50.

Gabungan partai pendukung ini sudah melewati ambang batas 10 kursi untuk mencalonkan Riza-Marshel Widianto.

Baca Juga: Bareskrim Tetapkan 3 Tersangka Penipuan Investasi Suntik Modal Alkes Rp1,2 Triliun

Dalam Pemilihan Umum 2024 di Tangerang Selatan, Gerindra mendapatkan 6 kursi, PSI (4), Nasdem (1), Demokrat (4).

Kritik Pencalonan Riza-Marshel

Namun, pencalonan menuai kritik dari sejumlah komika dan artis, berikut ini pernyataan mereka dikutip dari berbagai sumber:

Marshel di Pilwalkot Tangsel kiky saputri kritik Marshel. Foto: tangkapan layar

Kiky Saputri

Komika Kiky Saputri tegas menolak pencalonan Marshel Widianto sebagai bakal calon Walikota Tangerang Selatan.

Dia mengkritik pencalonan ini dalam video berjudul “MARSHEL GA COCOK UNTUK TANGSEL. ADA UANG, ROASTING AMAN - KIKY SAPUTRI - (CURHAT BANG)”.

"Walikota itu adalah jabatan eksekutif artinya beliau adalah orang pelaksana tugas, pelaksana Undang Undang. Nah, menurut aku kapasitas Marshel, apalagi dia di Tangsel dan itu bukan wilayah dia," ujar Kiky.

Kiky menilai Marshel besar di Tanjung priok, Jakarta Utara dan kurang mengetahui masalah di Tangerang Selatan.

https://www.tiktok.com/@mastercorbuzier/video/7386895215535131909?is_from_webapp=1&sender_device=pc&web_id=7394288087675602439

Pandji Pragiwaksono

Pandji menyampaikan kritiknya dalam pencalonan Marshel Marshel Widianto sebagai bakal calon Walikota Tangerang Selatan dalam podcar bersama Deddy Corbuzier.

Dia menilai, seorang calon kepala daerah seharusnya telah menjalani berbagai proses belajar tata kota hingga ilmu sosial.

"Tiba-tiba ada Marshel Widianto, abangku respect. Ngapain menurut lu, nggak pantes lah," tegasnya.

Pandji mengungkapkan, komika pada dasarnya akan menjalankan projek yang ditawari."Anak stand up Indo isinya orang susah, kami itu punya mentalitas ada job berangkat abangku, apapun itu," jelasnya. 

Dirinya pun mempertanyakan sikap Gerindra sebagai partai pemenang Pemilihan Presiden 2024 untuk mengusung Marshel.

"Lu baru aja menang Gerindra, tiba-tiba bikin keputusan aneh kayak gini," terangnya. 

Marshel di Pilwalkot Tangsel Foto: Instagram

Abdur Arsyad

Komika Abdur Arsyad juga ikut buka suara dalam pencalonan Marshel. Dalam podcast YouTube bersama Feri Amsari, Abdur mengaku dirinya muak dengan pemberitaan politik belakangan.

Abdur menilai Marshel tidak layak menjadi kepala daerah. “Saya tidak percaya sama sekali, kalau dia bisa menjalankan itu dengan baik sih,” ungkapnya.

“Marshel bukan orang yang cocok untuk jabatan sepenting itu, sekalipun wakil walikota,” tambahnya.

https://www.tiktok.com/@hiburanse.mata/video/7382640220560182533?is_from_webapp=1&sender_device=pc&web_id=7394288087675602439

Nikita Mirzani 

Nikita Mirzani menyebut Marshel tidak pantas terjun ke dunia politik, bahkan menguak masa lalu dan tabiat buruk sang komika. Hal ini dia lontarkan dalam siaran langsung melalui media sosialnya.

Selain itu, dia juga memberikan kritik melalui sebuah komentar di akun TikTok. "Marcel mendingan jadi ketua RT atau RW Tangsel dulu deh dari pada kepedean jadi Wakil Walikota Tangerang, belajar dulu perdalam ilmu," tulis Nikita Mirzani.

Dia juga mempertanyakan Marshel Widianto yang pernah terlibat kasus hukum justru dimajukan untuk mengikuti Pilkada.

"Masa mantan kurir narkoba sama pengantar l**** disuruh maju ikut pemilihan... Ya Allah Gusti," katanya.