Produseri Film Nia, Ruben Onsu Kepikiran Dua Putrinya

Ruben Onsu tampil percaya diri sebagai produser film Nia. Dalam peran pertamanya sebagai produser film, Ruben mengaku mendapat banyak dukungan keluarga.

“Yang pasti, semua kegiatan yang aku lakukan mereka support,” kata Ruben dalam wawancara di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025).

"Besok kan mereka sekolah. Jadi tadi ambil jamnya yang nonton jam 3 kurang (14.45 WIB). Jadi biar mereka bisa nonton, malamnya juga tidurnya enggak terlalu larut buat mereka sekolah besok pagi," tutur Ruben tentang kehadiran lebih awal Thania dan Thalia, putrinya, di premier film Nia.

Baca Juga: Geram Adiknya Difitnah, Betrand Peto Dukung Ruben Onsu Lapor Polisi: Masukkan ke Penjara

Ruben mengatakan bahwa pengalaman perdananya ini lebih banyak menyenangkan daripada menakutkan. Namun ia tetap mengakui adanya tantangan-tantangan kecil dalam prosesnya.

"Belum lah, enggak, enggak kapok. Karena kan ini kan juga baru pertama kali aku ada di belakang layar nih, khususnya apalagi di film," lanjutnya.

Baca Juga: Enggan Bahas Akun TikTok yang Fitnah Anaknya, Sarwendah Serahkan ke Ruben Onsu Mantan Suaminya

Untuk menghadapi proses produksi, Ruben mengaku sering berkonsultasi dengan teman-temannya di industri film. Ia menyebut nama Prilly Latuconsina sebagai salah satu orang yang sering ia hubungi.

Ruben Onsu mendapat dukungan dari kedua putrinya saat menggarap Nia. [FTNews/Raka]

“Kan Prilly itu kan di depan layar, belakang layar dia bisa kan. Jadi ya... banyak teleponin orang-orang yang udah bisa bekerja di depan dan di belakang layar.,” tuturnya.

Ketika ditanya tentang cerita film Nia yang berkaitan dengan anak perempuan, Ruben mengaku merasa khawatir sebagai ayah dua putri. Ia menyebut kekhawatiran itu wajar dimiliki setiap orang tua.

Ruben Onsu menyebut kisah Nia sangat relate bagi mereka yang sudah punya anak.

“Rasa kekhawatiran pasti ada. Kalau yang mereka sudah punya anak pasti akan tahu bagaimana rasanya.,” ujar Ruben.

Ruben melihat karakter Nia dalam film mewakili banyak anak yang menjadi tulang punggung keluarga. Ia berharap penonton bisa merasakan ikatan emosional yang sama.

"Karakter atau cerita Nia ini ya cukup mewakili anak-anak di luar sana yang memang mereka menjadi tulang punggung keluarga. Sudah pastilah kalau kalian punya keponakan, punya saudara, dan nonton film ini ya pasti kena karena relate dalam kehidupan sehari-hari," pungkasnya.