Sosial Budaya

6 Penghalang Doa Seseorang Terkabul Allah, Salah Satunya Maksiat

24 September 2025 | 09:17 WIB
6 Penghalang Doa Seseorang Terkabul Allah, Salah Satunya Maksiat
Ilustrasi muslimah berdoa. (copilot)

Amal saleh bisa menjadi salah satu pendorong agar doa cepat dikabulkan. Sebaliknya, kurang melakukan amal saleh, apalagi tidak pernah melakukannya, bisa menjadi penghalang terkabulnya doa. Imam Ibnu Rajab mengutip perkataan Wahb bin Munabbih yang menganalogikan doa dengan busur panah:

مَثَلُ الَّذِي يَدْعُو بِغَيْرِ عَمَلٍ كَمَثَلِ الَّذِي يَرْمِي بِغَيْرِ وَتَرٍ

Artinya: “Perumpamaan orang yang berdoa tanpa disertai dengan amal, seperti orang yang sedang memanah tanpa tali busur.”

Ia juga mengungkapkan:

اَلْعَمَلُ الصَّالِحُ يَبْلُغُ الدُّعَاءَ

Artinya: “Amal saleh itu dapat menyampaikan doa.”

Mengingat hal tersebut, memperbanyak amal saleh bisa menjadi salah satu kunci penting yang dapat membuka jalan kemudahan bagi terkabulnya doa. Hal ini sebagaimana terjadi dalam kisah 3 orang yang terjebak dalam gua, mereka bertawasul dengan amal salehnya masing-masing sehingga Allah mengabulkan doa mereka hingga akhirnya mereka bisa keluar dari gua dengan selamat.

4. Kurang Wara

Wara atau hati-hati terhadap perkara syubhat dan haram menjadi salah satu kunci untuk memudahkan terkabulnya doa. Seseorang yang tidak peduli dengan apa yang ia gunakan untuk kehidupan pribadi maupun keluarganya, entah itu berupa makanan, minuman, pakaian, dan sebagainya, sejatinya telah menutup jalan terkabulnya doa. Sahabat Umar bin Khattab berkata:

بِالْوَرَعِ عَمَّا حَرَّمَ اللَّهُ يَقْبَلُ اللَّهُ الدُّعَاءَ وَالتَّسْبِيحَ

Artinya: “Dengan wara dari apa yang Allah haramkan, Allah akan menerima doa dan tasbih.”

Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa meremehkan terhadap perkara haram bisa menjadi penghalang doa. Sebaliknya, bersikap wara bisa menjadi sarana untuk memudahkan terkabulnya sebuah doa.

5. Lupa Daratan

Ilustrasi berdoa. (Meta AI)Ilustrasi berdoa. (Meta AI)

Salah satu perkara yang bisa menghalangi terkabulnya doa adalah lupa daratan, yakni hanya mengingat Allah ketika ada dalam kesusahan dan melupakan-Nya ketika kesusahan tersebut sudah hilang. Istiqamah dalam mengingat-Nya di setiap kondisi menjadi faktor penting terkabulnya doa. Hal ini sebagaimana digambarkan dalam sebuah syair:

نَحْنُ نَدْعُو الإِلٰهَ فِي كُلِّ كَرْبٍ * ثُمَّ نَنْسَاهُ عِنْدَ كَشْفِ الْكُرُوبِ كَيْفَ نَرْجُو اسْتِجَابَةً لِدُعَاءٍ * قَدْ سَدَدْنَا طَرِيقَهَا بِالذُّنُوبِ

Artinya: “Kita berdoa kepada Allah di setiap kesusahan * tetapi kita melupakan-Nya saat kesusahan telah diangkat. Bagaimana mungkin kita berharap doa dikabulkan * sementara kita sendiri telah menutup jalannya dengan dosa-dosa”

6. Gemar Bermaksiat

Gemar melakukan dosa dan maksiat juga bisa menjadi penghalang dikabulkannya doa seorang hamba. Dosa ibarat virus yang menggerogoti kekuatan doa. Semakin banyak dosa yang dilakukan semakin lemah pula daya doa yang dipanjatkan. Ibnu Rajab mengutip perkataan sebagian ulama salaf:

لَا تَسْتَبْطِئِ ٱلْإِجَابَةَ وَقَدْ سَدَدْتَ طُرُقَهَا بِٱلْمَعَاصِي

Artinya: “Janganlah kamu merasa ijabah doa terlambat, padahal kamu sendiri telah menutup jalan-jalannya dengan maksiat.”

1 2 Tampilkan Semua
Tag doa islam islam penghalang doa