Ada Masalah Data, TikTok Tunda Soal Kebijakan Privasi Pengguna

Forumterkininews.id, Washington - TikTok memutuskan menunda peluncuran kebijakan privasi untuk para pengguna di Eropa terkait dengan regulasi keamanan data yang diterapkan di kawasan tersebut.

Kebijakan privasi TikTok untuk para penggunanya di Eropa diketahui sempat akan diubah terutama terkait iklan bertarget. Hal ini seharusnya efektif mulai 13 Juli 2022.

Hal itu ditunda karena Otoritas Perlindungan Data di Italia mengungkapkan rencana TikTok terlebih dahulu. Pihaknya juga menyebut langkah itu berpotensi melanggar aturan perlindungan data di Uni Eropa.

Baca Juga: Dianggap Langgar Undang-undang, TikTok Didenda Rp5,65 Triliun

​Melansir Reuters via Antara, Rabu (13/7), otoritas Italia akhirnya berkomunikasi langsung dengan Komisi Perlindungan Data (DPC) Irlandia yang merupakan regulator utama dalam Uni Eropa akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi menanggapi langkah TikTok.

"TikTok telah setuju untuk menghentikan sementara penerapan perubahan. Sehingga memungkinkan DPC melakukan analisisnya," kata DPC dalam pernyataannya.

DPC menambahkan, hal ini akan dibahas bersama otoritas pengawas data lainnya. Termasuk dalam kawasan Uni Eropa dengan total anggota berjumlah 27 orang.

Baca Juga: Matepad 11, Perangkat Huawei untuk Semua Kalangan

TikTok, aplikasi besutan ByteDance itu mengonfirmasi bahwa pihaknya memang menghentikan sementara perubahan kebijakan privasinya di Eropa. Tetapi tetap mempertahankan rencananya untuk iklan bertarget.

"Kami percaya iklan yang dipersonalisasi memberikan pengalaman dalam aplikasi terbaik untuk komunitas kami. Kebijakan ini membawa kami sejalan dengan praktik industri. Dan kami berharap dapat terlibat dengan pemangku kepentingan dan mengatasi masalah mereka," kata juru bicara TikTok.

Sebagai salah satu pihak yang mengemukakan rencana TikTok dalam hal mengubah kebijakannya, Otoritas Perlindungan Data Italia menyambut baik keputusan TikTok menangguhkan perubahan kebijakan privasi terbarunya.

Jika terbukti melanggar, perusahaan yang beroperasi di Uni Eropa akan didenda sebesar 4 persen dari pendapatan global mereka.

Untuk masalah TikTok, DPC telah membuka dua pertanyaan lainnya terkait dengan pemrosesan data pribadi anak-anak dan transfer data pribadi ke China.