Afghanistan dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata Setelah Seminggu Bertempur di Perbatasan

Pakistan dan pemerintahan Afghanistan telah sepakat untuk melakukan “gencatan senjata segera” setelah lebih dari seminggu pertempuran mematikan.

Bentrokan terjadi di wilayah perbatasan pegunungan Afghanistan-Pakistan dan menjadi yang paling mematikan setelah Taliban berkuasa. Taliban adalah sebuah gerakan Islam fundamentalis dan kelompok politik serta militer yang berbasis di Afghanistan.

Afghanistan dan Pakistan Sepakat Berdamai

Baca Juga: Bentrokan Hebat Pecah di Perbatasan Afghanistan-Pakistan, Tewaskan Puluhan Tentara Kedua Pihak

Dikutip BBC, Kementerian Luar Negeri Qatar, yang menjadi mediator bersama Turki, mengatakan bahwa kedua pihak telah sepakat untuk membentuk “mekanisme untuk mengonsolidasikan perdamaian dan stabilitas yang berkelanjutan.”

Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban, mengatakan bahwa mengakhiri “tindakan bermusuhan” adalah hal yang “penting”, sementara Menteri Luar Negeri Pakistan menyebut kesepakatan tersebut sebagai “langkah awal ke arah yang benar.”

Baca Juga: Heboh, Bocah 13 Tahun Bersembunyi di Roda Pesawat Penerbangan Afghanistan ke India

Kedua pihak mengklaim telah menimbulkan banyak korban jiwa selama bentrokan, yang merupakan pertempuran terburuk sejak Taliban kembali berkuasa pada tahun 2021.

Islamabad telah lama menuduh Taliban memberikan perlindungan bagi kelompok bersenjata yang melakukan serangan di Pakistan—tuduhan yang dibantah oleh Taliban.

Bentrokan meningkat di sepanjang perbatasan pegunungan sepanjang 1.600 mil (2.574 km) yang memisahkan kedua negara itu, setelah Taliban menuduh Pakistan melancarkan serangan terhadap ibu kota Afghanistan, Kabul.

Beredar rumor bahwa ledakan di Kabul merupakan serangan yang menargetkan Noor Wali Mehsud, pemimpin Taliban Pakistan. Sebagai tanggapan, kelompok tersebut merilis rekaman suara yang belum diverifikasi dari Mehsud yang menyatakan bahwa ia masih hidup.

Korban Bentrokan Aghanistan-Pakistan

Ilustrasi perbatasan Afghanistan-Pakistan. (copilot-ftnews)Dalam beberapa hari berikutnya, pasukan Afghanistan menembaki pos perbatasan Pakistan, yang kemudian dibalas oleh Pakistan dengan tembakan mortir dan serangan drone.

Sedikitnya 17 warga sipil Afghanistan tewas dan ratusan lainnya terluka, menurut Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) pada hari Kamis.

Gencatan senjata sementara diumumkan pada Rabu malam ketika delegasi bertemu di Doha, namun serangan lintas batas masih terus terjadi.

Pada hari Jumat, Taliban mengatakan bahwa Pakistan telah melakukan serangan udara yang menewaskan delapan orang, termasuk tiga pemain kriket lokal.

Berdasarkan kesepakatan baru tersebut, Taliban menyatakan tidak akan “mendukung kelompok yang melakukan serangan terhadap Pemerintah Pakistan,” sementara kedua belah pihak juga sepakat untuk tidak menargetkan pasukan keamanan, warga sipil, maupun infrastruktur penting satu sama lain.