Airlangga Hartarto dan Babah Alun Mundur, Ada Sengkuni di Golkar?
Politik

FT News - Partai Golkar tengah diterpa badai. Airlangga Hartarto pada Minggu (11/8) mendadak memutuskan untuk mundur sebagi ketua umum partai Golkar.
Setelah Airlangga, anggota dewan penasihat partai Golkar, Jusuf Hamka atau Babah Alun juga memutuskan mundur.
Pada hari ini, Senin (12/8), Babah Alun bakal mendatangi kantor DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta untuk menyerahkan surat pengunduran diri.
Baca Juga: Pesan Jokowi ke Jajaran Menterinya, Hati-hati Membuat Kebijakan
Mundurnya dua tokoh dari partai Golkar ini tentu saja jadi tanda tanya publik. Pasalnya, Golkar belakangan tak diterpa masalah internal.
Babah Alun dalam pernyatan pengunduran dirinya menyinggung soal keputusan mundur Airlangga. Babah Alun seperti menyiratkan ada kondisi genting yang tiba-tiba terjadi di internal Golkar.
Babah Alun Alias Jusuf Hamka Bakal Jadi Kuda Hitam di Pilkada DKI, Anies Bisa Apa? [Instagram]
Baca Juga: Menhub: Pergerakan Manusia di Masa Mudik Lebaran 2023 Mencapai 123 Juta Orang
"Tidak pantas dengan karakter saya, tidak pantas, dan saya lihat dengan Airlangga mundur ini satu momentum karena Airlangga mundur pasti ada satu alasan besar, yang kita enggak tahu. Akan tetapi, buat saya, ya saya cukup tahu dan saya cukup mengerti, saya tidak ingin main kasar dan saya tidak ingin main keras," jelas Babah Alun.
Pengunduran diri Airlangga dan Babah Alun dari Golkar jelang Pilkada 2024 tentu saja mengejutkan publik. Apalagi kemudian muncul bola liar dan rumor tak sedap di balik pengunduran diri Airlangga.
Publik misalnya bertanya-tanya soal gestur dan mimik wajah Airlangga saat pengunduran diri Minggu kemarin.
Dalam video tersebut, Airlangga tampak membaca layar di depannya. Kedua tangannya tampak saling menggenggam dan jarinya terus bergerak saat membacakan surat pengunduran diri.
“Airlangga tampak dituntun orang lain saat membaca surat pengunduran dirinya. dengarkan suara orang lain di videonya,” komentar salah satu netizen.
“Mengerikan.. Ketua Umum Partai bisa stress seperti itu..,” sambung akun lainnya.
“Seperti dalam ancaman utk membaca naskah yg dibuat orang lain!” timpal pengguna X.
Cerita lain juga disampaikan oleh politisi Golkar yakni Ahmad Doli Kurnia. Waketum Golkar itu juga kaget dengan keputusan pengunduran diri Airlangga.
“Tadi saya katakan. Kita pertama sangat terkejut dengan pengunduran diri Pak Airlangga. Tadi saya jelasin lagi, kami tahunya pengunduran diri itu tadi malam,” jelas Doli.
Selain Doli, elit Golkar lain yakni Erwin Aksa dan Maman Abdurrahman juga hadir di kediaman Airlangga pada Minggu siang.
“Kami tadi yang diundang sekitar 5 orang,” kata Doli.
Dalam pertemuan itu, Airlangga menjelaskan, dirinya mengundurkan diri dari ketua umum Partai Golkar sebab alasan pribadi.
Keputusan itu, ujar Doli, diputuskan Airlangga setelah berkonsultasi dengan keluarganya.
Meski Doli mengatakan bahwa keputusan Airlangga mundur karena keluarga, publik tetap bertanya-tanya dan mengeluarkan argumen liarnya.
Netizen di platform media sosial menyebut bahwa ada sosok sengkuni di balik pengunduran diri Airlangga. Namun siapa sengkuni?
Untuk informasi, dalam pewayangan Jawa, Sangkuni sering dieja dengan nama Sengkuni. Ketika para Korawa berkuasa di Kerajaan Hastina, ia diangkat sebagai patih.
Sengkuni merupakan tokoh antagonis dalam pewayangan Jawa. Tapi, nama Sengkuni juga kerap dipakai untuk menjuluki orang yang licik dan jahat.