Akurasi Data ChatGPT Masih di Bawah Standar

Teknologi

Senin, 27 Mei 2024 | 00:00 WIB
Akurasi Data ChatGPT Masih di Bawah Standar

FTNews - Sebuah gugus tugas di Uni Eropa (EU), European Data Protection Board (EDPB), melakukan pengawasan terhadap chatbot milik OpenAI, yaitu ChatGPT. Dalam sebuah laporannya, mereka mengatakan bahwa akurasi data yang ChatGPT berikan masih berada di bawah standar yang mereka inginkan.

rb-1

“Tujuan pemrosesan data adalah untuk melatih ChatGPT. Dan belum tentu menghasilkan informasi yang faktual dan akurat,” jelas mereka.

Hal tersebut terjadi karena sifat sistem yang probabilistik. Oleh karena itu, pendekatan pelatihan yang ada saat ini mengarah pada model yang menghasilkan data bias atau dibuat-buat. 

Baca Juga: Hati-hati! Virus Brokewell Bisa Kuras Rekening

rb-3

Yang menjadi permasalahan, para pengguna ChatGPT menganggap data yang teknologi ini berikan merupakan akurat secara faktual. Termasuk, informasi yang berkaitan dengan seseorang. 

EDPB ingin produk dari OpenAI ini tetap menjunjung akurasi data yang mereka berikan kepada para penggunanya. Hal tersebut untuk memerangi misinformasi yang terjadi seiring berkembangnya teknologi artificial intelligence (AI).

Mereka juga mengatakan penting bagi OpenAI untuk menyediakan informasi yang akurat mengenai mekanisme probabilistik dan tingkat keandalannya yang terbatas. Termasuk, menyediakan referensi eksplisit terhadap fakta yang mereka hasilkan. Walaupun secara sintaksis sudah benar, namun masih ada kemungkinan bias yang akan timbul dari jawaban teknologi tersebut.

Baca Juga: Bocah Temukan Bebek Karet di Pantai, Bukti Kejahatan Lingkungan

Meskipun ChatGPT sudah mengikuti aturan mengenai prinsip transparansi untuk menghindari misinformasi, namun EDPB merasa hal tersebut tidaklah cukup. Mereka ingin ChatGPT ini tetap mematuhi prinsip akurasi data.

Akurasi Data Hanya 52 Persen

Ilustrasi chatbot AI. Foto: canva

Sebuah tim asal Purdue University melakukan pengamatan terhadap akurasi data ChatGPT pada tahun 2023 silam. Hasilnya, sebanyak 52 persen data yang aplikasi tersebut berikan merupakan misinformasi. Mereka melakukan pengamatan berdasarkan dari 517 pertanyaan dan menganalisa jawaban dari teknologi tersebut.

“Kami mendapatkan 52 persen jawaban dari ChatGPT mengandung misinformasi. 77 persen dari jawaban tersebut lebih bertele-tele daripada jawaban manusia. Juga, 78 persen dari jawaban tersebut lebih inkonsisten daripada jawaban manusia,” tulis mereka dalam penelitiannya.

Tentu, hal ini menjadi permasalahan yang besar. Pasalnya, berdasarkan data dari Reuters, aplikasi besutan OpenAI ini memiliki 1,43 miliar penggunanya per 8 September 2023. Jika akurasi data ChatGPT tidak dapat teratasi, maka terdapat kemungkinan angka yang sekitar 17,87 persen dari jumlah penduduk bumi tersebut akan mengalami misinformasi.

Tag Teknologi ChatGPT Akurasi Data di Bawah Standar

Terkini