Alasan Perubahan Kriteria Imkanur Rukyah, Tinggi Hilal Jadi 3 Derajat dan Elongasi 6,4
Sosial Budaya

Nahdlatul Ulama atau NU berpedoman kepada Imkanur Rukyah Nahdlatul Ulama atau IRNU, saat ini tinggi hilal mar’ie minimal 3 derajat dan elongasi hilal haqiqy minimal 6,4 derajat.
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyampaikan informasi Hilal Ramadhan 1446 H pada 28 Februari 2024 atau 29 Sya'ban 1446 H.
HM Basthoni, selaku Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah menjelaskan bahwa alasan perubahan tersebut sebab kriteria dua derajat belum ada bukti empiris.
Baca Juga: 6 Mahasiswa di Aceh Jadi Tersangka Gegara Pasang Spanduk 'Polisi Pembunuh'
"Karena kriteria 2 derajat itu belum pernah ada bukti otentik dan bukti empirisnya, hanya berupa pengakuan-pengakuan. Hal tersebut dikritisi oleh para Astronom, para Saintifik, kemudian diusulkan untuk dikaji ulang," kata HM Basthoni, dikutip NU Online.
Ketika sudah ada putusan Muktamar Lampung, ujar HM Bashoni, angka-angka tersebut diberikan kepada Falakiyah lalu dibahas dan ditemukan keputusan syarat minimal ketinggian adalah 3 derajat.
Selanjutnya, ditemukan keputusan bahwa syarat minimal ketinggian adalah 3 derajat, sedangkan elongasinya adalah 6,4 derajat. Termasuk ketika 9,9 elongasi, itu adalah kriteria qath'iyur rukyah.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa di Medan Selasa 11 Maret 2025
Alasan lain yang melandasi pembenahan kriteria imkanur rukyah sehingga membentuk kriteria IRNU ada dua, yakni perubahan lingkungan dan adanya visi internasional Nahdlatul Ulama.
"Kemarau yang basah, seperti dialami Indonesia pada 2022 M adalah konsekuensi tak terhindarkan. Langit yang lebih sering tertutupi mendung dan hujan menyebabkan upaya rukyatul hilal menjadi kian sulit,” kata HM Basthoni.
Kriteria IRNU berakar dari kriteria Neo-MABIMS, yaitu kriteria yang telah menjadi konsensus bagi ahli-ahli falak di regional Asia Tenggara, khususnya di negara-negara Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura.
Kriteria imkanur rukyah Nahdlatul Ulama merupakan bentuk penghormatan atas konsensus internasional tersebut.
Kriteria IRNU sendiri punya fungsi ganda, yaitu sebagai dasar pembentukan Almanak NU dan sebagai asar penerimaan laporan rukyatul hilal untuk penentuan awal bulan Hijriah pada Kalender Hijriah NU.