Anak Angkat Jadi Korban Bullying, Pratiwi Noviyanthi Polisikan 2 Orang Sekaligus

Youtuber Pratiwi Noviyanthi atau akrab disapa Teh Novi melaporkan 2 orang sekaligus terkait kasus dugaan pencemaran nama baik ke pihak berwenang.

Plh Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi membenarkan bahwa adanya laporan dari pelapor berinisial PN alias N.

Berdasarkan keterangannya, pelapor PN alias N melaporkan 2 terlapor sekaligus yakni berinisial TS dan HK.

Baca Juga: Agus Udah Gak Nangis Lagi, Ini Hasil Pertemuan dengan Mensos Saifullah Yusuf

Teh Novi datang ke Polres Jakarta Selatan (12/3) [Selvianus Kopong Basar]

"Jadi untuk Inisial PN Sekarang lagi diperiksa atau dimintain keterangan oleh unit PPA Polres Metro Jakarta Selatan," ungkap Nurma Dewi kepada wartawan, Rabu (12/3/2025).

"Melaporkan kasus yang menimpannya yaitu kasus Pasal 45 Undang-Undang ITE terkait pencemaran nama baik. Yang dilaporkan atas nama HK, inisialnya HK Kemudian 2 TS," sambungnya.

Nurma menerangkan, laporan itu awalnya dibuat di Bareskrim Polri, kemudian dilimpahkan ke Polda Metro Jaya. Lalu laporan Novi dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk ditindaklanjuti.

Baca Juga: Hukum Bullying dalam Islam di Dunia Nyata maupun Maya

Terpisah, pelapor PN alias N diperiksa penyidik dihari yang sama menjelaskan, alasannya melaporkan TS dan HK karena telah mengganggu psikis anak angkatnya.

Bahkan ucapan TS yang diketahui berprofesi sebagai advokat itu membuat anak asuh Novi menerima perundungan.

"Karena ada statement dari terlapor yang menyebabkan anak (asuh) saya terkena bullying. Lebih statement-statement yang konotasi konteksnya dewasa," ucap Novi.

"Statement yang terkait adanya video syur, terus yang dia bilang saya tahu Novi dari A sampai Z," lanjut Novi.

Novi kemudian mengungkap bahwa anak angkatnya mendapat perundungan dari teman-temannya yang melihat cuplikan ucapan HS terhadap Novi melalui media sosial.

Akibat perundungan, anak angkat Novi bakal diperiksa penyidik sebagai saksi dalam laporannya tersebut.

Teh Novi datang ke Polres (12/3) [Selvianus Kopong Basar]

"Anak asuh saya kebetulan tidak menggunakan media sosial. Tapi dari teman-temannya yang menggunakan sosial media jadi menanyakan," beber Novi.

"Makanya besok Insha Allah sekitar jam 5, anak saya menjadi saksi juga akan ditanyakan terkait apa yang sudah ditanyakan oleh teman-temannya dan apa aja berita dari teman-teman yang sudah dia dengar," tambahnya.

Dalam kesempatan itu, M Hari Syahputra selaku kuasa hukum menyatakan, psikologi anak angkat dari kliennya terganggu dengan adanya pernyataan terlapor.

Hari menyebut pihaknya berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dan juga dengan Komisi Perlindungan Anak dan Perempuan.

"Jadi ini memang karena Teteh sebagai perempuan dan juga Teteh memiliki lingkungan keluarga dan anak-anak asuh tentu berdampak pada psikologi," pungkasnya. (Selvianus Kopong Basar)