Andika Perkasa Keok Versi Quick Count Pilkada Serentak, Denny Siregar Sentil Bambang Pacul

Jagoan PDI Perjuangan (PDIP) di Pilgub Jawa Tengah (Jateng), Andika Perkasa keok melawan rivalnya, Ahmad Luthfi.

Berdasarkan hasil quick count sementara Saiful Muljani Research and Consultant (SMRC), pasangan Cagub-cawagub Jateng, Ahmad Luthfi-Taj Yasin unggul 58,92 persen..

Sementara, pasangan Cagub-cawagub Jateng, Andika Perkasa-Hendi meraih suara 41,08 persen.

Baca Juga: Lewat 100 Hari Kerja Kabinet Merah Putih, PDIP: Kira-kira Sudah Cukup untuk Reshuffle!

Tumbangnya jagoan PDIP di basis pemilihnya di Jateng, seketika mendapatkan sorotan dari banyak pihak.

Termasuk dari pegiat media sosial (medsos) Denny Siregar. Ia bahkan menyentil Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul yang menurutnya bertanggungjawab atas kekalahan Andika Perkasa.

"PDIP daya tahan tarungnya luar biasa. Satu partai melawan banyak partai. Yang menarik, kandang banteng di Jawa Tengah hancur lebur," tulisnya seperti dikutip, Kamis (28/11/2024).

Baca Juga: PDI Perjuangan Tegaskan Hasto Kristiyanto Masih Menjabat Sekjen, Walaupun Berstatus Tersangka

Andika Perkasa cagub Jateng dari PDIP. [Ist]

Denny Siregar lalu menyinggung bila Bambang Pacul berjiwa ksatria, harusnya mundur sebagai Ketua DPD PDIP Jateng.

"Seharusnya Bambang Pacul, Komandan PDIP di Jateng mundur, untuk pertanggung jawabkan kekalahan disana," ungkapnya.

"Itulah jiwa ksatria. Bukan jiwa korea-korea," sambungnya.

Sontak saja, cuitan Denny Siregar ini mendapatkan tanggapan dari warganet. Ada yang setuju agar Bambang Pacul mundur.

"Komandannya kebanyakan drama korea, kalau sadar diri ya dari sejak Pilpres ya mundur," tulis warganet.

"2 kali Jateng jebol, komandannya takut ikut perang, malah ceramah sana sini ngomong, susah lawan orang baik, nggilani," sambung warganet.

Ada juga warganet yang mengemukakan kalau Andika Perkasa memang berat melawan Ahmad Luthfi.

"PDIP di Jateng maju sendirian memang sangat berat, wilayah Jateng sangat luas dan butuh logistik santat besar sebagai peraga kampanye tak bisa mengimbangi lawan, masih dapat 40% itu hebat bang," balas warganet.