Nasional

Apa Itu La Nina? Fenomena Alam yang Diprediksi Muncul Akhir Tahun 2025

05 Oktober 2025 | 17:04 WIB
Apa Itu La Nina? Fenomena Alam yang Diprediksi Muncul Akhir Tahun 2025
Ilustrasi fenomena La Nina. [Instagram]

La Nina adalah fenomena alam yang terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur mengalami pendinginan lebih rendah dari kondisi normal.

rb-1

Pendinginan ini bukan sekadar perubahan biasa, melainkan bagian dari siklus iklim global yang dikenal dengan El Niño-Southern Oscillation (ENSO).

ENSO memiliki dua fase utama yakni El Niño (pemanasan permukaan laut) dan La Nina (pendinginan permukaan laut). Ketika La Nina berlangsung, suhu laut yang lebih dingin mengubah pola angin, tekanan udara, hingga distribusi curah hujan di banyak wilayah dunia.

Baca Juga: Viral Hujan Es di Cikini, BMKG: Dipicu Awan Cumulonimbus

rb-3

Di Indonesia, fenomena ini sering kali membuat musim hujan datang lebih cepat, curah hujan lebih tinggi dari normal, dan durasi musim basah lebih panjang.

Prediksi La Nina Akhir Tahun 2025

Ilustrasi fenomena La Nina. [Instagram]Ilustrasi fenomena La Nina. [Instagram]Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), peluang La Nina kembali muncul pada akhir tahun 2025 cukup besar.

Baca Juga: Gempa Hari Ini: Bekasi Alami Guncangan Tiga Kali

Saat ini, kondisi ENSO masih netral, namun diperkirakan akan bergerak menuju fase La Nina lemah pada periode Oktober hingga Desember 2025.

Jika prediksi ini benar, masyarakat Indonesia harus bersiap menghadapi perubahan cuaca ekstrem. Beberapa dampak yang diperkirakan muncul di Indonesia antara lain:

- Curah Hujan Meningkat: Wilayah barat dan tengah Indonesia akan diguyur hujan lebih intens dibanding tahun-tahun normal.

- Musim Hujan Datang Lebih Cepat: Musim hujan berpotensi tiba lebih awal dan bertahan lebih lama dari biasanya.

- Ancaman Bencana Hidrometeorologi: Risiko banjir, tanah longsor, dan genangan air meningkat, terutama di daerah rawan.

BMKG bersama lembaga internasional juga mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan pemerintah daerah menyiapkan langkah mitigasi sejak dini.

Dampak Global La Nina

Fenomena La Nina bukan hanya berdampak di Indonesia, melainkan juga memengaruhi iklim global. Beberapa efek yang biasanya muncul antara lain:

- Samudra Atlantik: Jumlah badai tropis cenderung meningkat.

- Eropa dan Amerika Utara: Hujan deras lebih sering turun.

- Australia & Amerika Selatan: Risiko kekeringan dan suhu ekstrem di beberapa wilayah.

- Pertanian dan Ekonomi: Perubahan cuaca drastis bisa memengaruhi hasil panen, rantai pasok pangan, bahkan pasar keuangan global.

Dengan kata lain, La Nina dapat membawa keuntungan di satu sisi, misalnya ketersediaan air yang melimpah, namun juga bisa memicu bencana besar jika hujan turun berlebihan dalam waktu singkat.

Menghadapi La Nina 2025

Ilustrasi fenomena La Nina. [Instagram]Ilustrasi fenomena La Nina. [Instagram]Fenomena La Nina tidak bisa dicegah, tetapi dampaknya bisa dikurangi dengan persiapan matang. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

- Meningkatkan sistem peringatan dini banjir dan longsor.

- Memperkuat infrastruktur drainase di perkotaan.

- Edukasi masyarakat tentang potensi bahaya cuaca ekstrem.

- Mengelola sumber daya air dengan bijak untuk mencegah kekeringan pasca-La Nina.

Tag fenomena alam bmkg la lina akhir tahun 2025

Terkait

Terkini