Viral Hujan Es di Cikini, BMKG: Dipicu Awan Cumulonimbus

Daerah

30 September 2025 | 23:50 WIB
Viral Hujan Es di Cikini, BMKG: Dipicu Awan Cumulonimbus
Ilustrasi suami istri melihat hujan es. [ChatGPT/FT News]

Fenomena hujan es di Cikini, Jakarta Pusat pada Selasa sore, 30 September 2025, mendadak menjadi perbincangan hangat masyarakat. Warga yang tengah beraktivitas dikejutkan dengan turunnya butiran es kecil sebesar kerikil yang jatuh dari langit.

rb-1

Peristiwa ini tidak berlangsung lama, namun cukup dramatis karena terjadi di kawasan padat penduduk.

Video dan foto hujan es tersebut langsung viral di media sosial, menimbulkan rasa penasaran banyak orang tentang penyebabnya.

Baca Juga: Gempa Hari Ini: Bekasi Alami Guncangan Tiga Kali

rb-3

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun segera memberikan klarifikasi terkait fenomena alam yang jarang terjadi di wilayah tropis seperti Jakarta.

Penyebab Hujan Es di Cikini Menurut BMKG

Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Direktorat Meteorologi Publik BMKG, Ida Pramuwardani, menjelaskan awan Cumulonimbus dikenal sebagai awan pembawa cuaca ekstrem karena mampu menghasilkan hujan deras, angin kencang, petir, bahkan butiran es.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,4 Guncang Sarmi Papua: Tidak Berpotensi Tsunami

"Hujan es terjadi ketika uap air yang naik ke lapisan atas awan mengalami pendinginan ekstrem hingga membentuk butiran es. Jika arus udara naik (updraft) cukup kuat, butiran es akan bertahan, membesar, lalu jatuh ke permukaan," ujar Ida.

Fenomena hujan es biasanya muncul ketika Indonesia memasuki masa peralihan musim atau pancaroba, di mana kondisi atmosfer lebih labil dan dinamis.

Proses terjadinya hujan es dimulai dari uap air yang naik ke lapisan atas atmosfer, kemudian mengalami pendinginan ekstrem hingga membentuk butiran es.

Jika dorongan udara naik (updraft) cukup kuat, butiran es bisa tetap bertahan di dalam awan hingga ukurannya bertambah besar.

Saat udara tak lagi mampu menahannya, butiran es tersebut jatuh ke permukaan bumi, dan itulah yang dirasakan warga Cikini sore kemarin.

Selain itu, BMKG menambahkan bahwa dalam beberapa hari terakhir wilayah Jabodetabek dipengaruhi oleh:

Aktivitas gelombang ekuatorial Rossby

Nilai Outgoing Longwave Radiation (OLR) negatif

Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) aktif di sekitar Jawa bagian barat

Kombinasi faktor-faktor atmosfer tersebut membuat pembentukan awan konvektif semakin intens, sehingga memungkinkan turunnya hujan es.

Dampak Hujan Es dan Potensi Bahayanya

Hujan es di Cikini, Jakpus. [Instagram]Hujan es di Cikini, Jakpus. [Instagram]Meskipun fenomena ini berlangsung singkat, dampaknya tidak bisa diremehkan. Butiran es yang jatuh dengan kecepatan tinggi berpotensi menimbulkan luka fisik, terutama bila ukurannya cukup besar.

Selain itu, hujan es juga dapat:

Merusak atap rumah dan genteng

1 2 Tampilkan Semua
Tag bmkg hujan es cikini jakarta pusat penyebab

Terkait

Terkini