Apple Bakal Ramah Konsumen di Eropa dengan Perubahan Ini

Teknologi

Minggu, 24 Maret 2024 | 00:00 WIB
Apple Bakal Ramah Konsumen di Eropa dengan Perubahan Ini

FTNews - Apple merupakan salah satu perusahaan yang menjual produknya secara eksklusif. Artinya, Apple menjual produk-produk milik mereka yang berbeda dari para kompetitornya.

rb-1

Contohnya adalah kabel charger-nya yang memiliki bentuk berbeda dari yang lain. Di saat semua kompetitornya menggunakan kabel charger yang sama, yaitu type-C, Apple menggunakan kabel charger khas milik mereka sendiri.

Ini adalah salah satu contoh dari ketidakramahan produk Apple terhadap penggunanya. 

Baca Juga: Hati-hati! Virus Brokewell Bisa Kuras Rekening

rb-3

Namun, Uni Eropa (EU) ingin mengubah Apple menjadi lebih ramah konsumen di Eropa. Berikut adalah beberapa upaya EU agar Apple menjadi lebih ramah kepada konsumennya yang berhasil mengubah produknya berdasarkan Reuters.

Kabel Charger

Bentuk charger milik Apple. Foto: canva

Baca Juga: Bocah Temukan Bebek Karet di Pantai, Bukti Kejahatan Lingkungan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Apple memiliki kabel charger yang khusus. Akan tetapi, kabel charger type-C merupakan menjadi standar bagi telepon genggam yang menggunakan sistem Android.

Untuk meragamkan kabel charger, EU mengeluarkan peraturan untuk mengubah standar dari charging port para gawai menjadi type-C. Peraturan ini akan mulai berlaku pada akhir tahun 2024 nanti.

Keputusan dari EU ini, untuk mempermudah para konsumen untuk mengisi daya telepon genggam milik mereka. Terutama, untuk mempermudah jika ingin meminjam charger milik orang lain.

Tidak hanya telepon genggam, namun mereka akan menyeragamkan charger laptop juga yang akan mulai berlaku pada tahun 2026 nanti.

App Store

App Store milik Apple. Foto: canva

Apple memiliki sarananya sendiri yang bersifat eksklusif jika para penggunanya ingin mengunduh aplikasi ke dalam gawainya. Tetapi, mereka tidak memperbolehkan para konsumen untuk mengunduh aplikasi dari rivalnya, baik yang bersifat situs maupun app store itu sendiri.

Selain itu, App Store milik Apple ini mengambil komisi sebesar 30 persen yang berarti aplikasi tersebut dapat menjadi lebih murah. 

Oleh karena itu, EU akan memberlakukan peraturan agar Apple tidak memonopoli perdagangan di perangkat-perangkat milik mereka. Para pengguna di Eropa akan dapat menikmati aplikasi-aplikasi yang berasal dari luar App Store milik Apple.

Pembayaran Menggunakan Situs Non-Apple

Ilustrasi transaksi online. Foto: canva

Apple juga berusaha mencari keuntungan dari para pengembang aplikasi melalui pembayaran yang harus melalui sarananya. Permasalahannya, dalam sistem ini, Apple juga meraup komisi yang sebesar 30 persen juga.

Tentu ini membuat para pengembang-pengembang lainnya menjadi kesal. Pada akhirnya, sebuah perusahaan bernama Epic Games menuntut Apple atas praktisi ini.

Oleh karena itu, EU telah membuat peraturan yang bernama Digital Markets Act. Peraturan ini mereka buat agar Apple tidak lagi memonopoli perdagangan, begitu juga transaksi di dalam produknya.

Tag Teknologi Apple Uni Eropa Ramah Konsumen

Terkini