Atasi Kemacetan Jakarta, Pengamat Minta Pemprov DKI Terapkan Kebijakan WFH

Forumterkininews.id, Jakarta - Dinas Perhubungan DKI Jakarta menggelar Focus Group Discussiun (FGD) uji coba pengaturan jam kerja di Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta, Selasa (1/11).

Beragam unsur hadir untuk mencari solusi kemacetan di ibu kota. Salah satunya pengamat tata kota Yayat Supriatna. Yayat  menyampaikan usulan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar mengendalikan pergerakan orang ke kantor-kantor di kawasan Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

Sebab, menurut Yayat, banyak pekerja berasal dari Bekasi dan Depok menuju perkantoran di dua wilayah tersebut saat jam kerja.

Baca Juga: Asisten Raffi Ahmad Diduga Sindir Andrew Taulany, Imbas Parodikan Gelar Doktor Kehormatan

"Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan itu kantong perkantoran. Data yang paling banyak (warga yang) menggunakan mobil itu dari Kota Bekasi dan Depok. Kelas menengah ke atas," ujar dosen Universitas Trisakti itu.

Sehingga, lanjut Yayat, terjadi kemacetan di Tol Jagorawi karena banyak mobil dari Bekasi atau Depok menuju Jakarta saat jam kerja.

"Jadi banyak macet di Jagorawi," kata Yayat.

Baca Juga: Lima Pemain Naturalisasi Termahal Asuhan Shin Tae-Yong

Kemudian Yayat mengusulkan, agar perkantoran di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan menerapkan work from home (WFH) bagi sebagian pekerjanya.

"Karena bukan (kantor atau perusahaan) manufaktur. Satu lagi pembagian waktu antara tenaga operasional dan tenaga fungsional, itu yang WFH," ujar Yayat.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo, Pemerintah Provinsi DKI mengadakan dialog publik terlebih dulu guna membahas pengaturan jam kerja di Ibu Kota. Selanjutnya, penerapan uji coba pengaturan jam kerja akan dibahas dalam dialog itu.

"Jadi kami akan mengundang stakeholder seperti asosiasi-asosiasi antara management building, pekerja, dan lain-lain, untuk mendapatkan masukan yang komprehensif," kata Syafrin saat dihubungi, Jumat (28/10).

Dishub DKI hendak mengujicobakan pengaturan jam kerja untuk mengatasi kemacetan di Ibu Kota. Terakhir, Syafrin menyatakan, proses pembuatan desain uji coba itu dilakukan secara hati-hati. Sebab, pemerintah pusat turut terlibat dalam program pengaturan jam kerja tersebut.