Jawa Barat

Bahan Bakar Jerami Bobibos, Dedi Mulyadi Uji Coba Produksi di Lembur Pakuan

12 November 2025 | 13:24 WIB
Bahan Bakar Jerami Bobibos, Dedi Mulyadi Uji Coba Produksi di Lembur Pakuan
Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi. [Youtube]

Bahan bakar jerami kini menjadi sorotan publik setelah terbukti bisa diolah menjadi bensin dengan nilai oktan tinggi hingga RON 98,1. Inovasi ini dinilai sebagai langkah besar menuju kemandirian energi berbasis bahan baku lokal, terutama di sektor pertanian.

Jerami yang selama ini dianggap limbah ternyata menyimpan potensi energi besar. Melalui proses konversi biomassa menjadi fraksi bensin beroktan tinggi, jerami dapat menghasilkan bahan bakar dengan kualitas setara Pertamax Turbo.

Sebagai perbandingan, bahan bakar bensin yang beredar di Indonesia umumnya memiliki nilai oktan (RON) antara 88 hingga 95, seperti Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Green.

Bahan bakar jerami dihasilkan dari proses termokimia, fermentasi, hingga hidrocracking yang memecah komponen jerami—seperti selulosa, hemiselulosa, dan lignin—menjadi hidrokarbon berkualitas tinggi. Hasil akhirnya adalah bensin ramah lingkungan dengan RON mencapai 98,1.

Inovasi Bobibos: Dari Jerami Jadi Bensin

Terobosan bahan bakar jerami ini dikembangkan oleh M. Ikhlas, pendiri Bobibos, di Jawa Barat. Melalui unggahan di akun Instagram resminya, ia menjelaskan bahwa bahan baku utama Bobibos adalah jerami padi yang mudah ditemukan di setiap daerah.

“Seperti yang disampaikan sebelumnya, bahan bakunya ada di sawah dan di mana saja,” ujar M. Ikhlas.

Menariknya, jerami dari 1 hektare sawah bisa menghasilkan hingga 3.000 liter bahan bakar Bobibos, yang bisa digunakan untuk mesin bensin maupun diesel. Angka ini menunjukkan potensi besar bagi petani untuk mendapatkan nilai tambah dari limbah hasil panen mereka.

1 2 Tampilkan Semua
Tag Jawa barat Bahan bakar Bobibos Jerami Lembur pakuan Dedi muyadi