Bahan Bakar Jerami Bobibos, Dedi Mulyadi Uji Coba Produksi di Lembur Pakuan
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa kegiatan produksi bahan bakar jerami Bobibos yang tengah dilakukan di wilayah Lembur Pakuan saat ini masih dalam tahap uji coba.
Dedi menjelaskan, kegiatan tersebut dilakukan di area pertanian miliknya sendiri sebagai bentuk pengujian internal sebelum memperoleh izin resmi dari instansi terkait.
"Kalau belum ada perizinan segala macam ini untuk konsumsi saya aja dulu di Jawa Barat, uji coba di lingkungan Lembur Pakuan," ujarnya seperti dilihat dari unggahan akun instagram Bobibos, Rabu 12 November 2025.
Baca Juga: Banjir Kecaman Air Aqua Sumur Bor, Warganet: Gambar Gunung Ganti Mesin Pompa
Bahan bakar jerami Bobibos. [Instagram]
Menurutnya, sejumlah alat dan mesin yang digunakan dalam tahap awal ini juga masih sebatas unit pribadi, termasuk kendaraan roda empat dan roda dua miliknya.
"ini untuk konsumsi saya di areal pertanian dulu," ucapnya.
Baca Juga: Dilaporkan ke Polisi Soal Barak Militer, Dedi Mulyadi: Gak Usah Emosi
Dedi menegaskan, pihaknya sangat berhati-hati agar seluruh tahapan pengembangan dan produksi berjalan sesuai dengan aturan hukum dan standar perizinan yang berlaku.
"Setelah perizinan keluar baru untuk produksi. Dan Bobibos mini dulu," tukasnya.
Bahan Bakar Jerami Hasilkan Bensin RON 98,1, Dedi Mulyadi: Tiap Desa Akan Punya Bobibos Mini
Bahan bakar jerami kini menjadi sorotan publik setelah terbukti bisa diolah menjadi bensin dengan nilai oktan tinggi hingga RON 98,1. Inovasi ini dinilai sebagai langkah besar menuju kemandirian energi berbasis bahan baku lokal, terutama di sektor pertanian.
Jerami yang selama ini dianggap limbah ternyata menyimpan potensi energi besar. Melalui proses konversi biomassa menjadi fraksi bensin beroktan tinggi, jerami dapat menghasilkan bahan bakar dengan kualitas setara Pertamax Turbo.
Sebagai perbandingan, bahan bakar bensin yang beredar di Indonesia umumnya memiliki nilai oktan (RON) antara 88 hingga 95, seperti Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Green.
Bahan bakar jerami dihasilkan dari proses termokimia, fermentasi, hingga hidrocracking yang memecah komponen jerami—seperti selulosa, hemiselulosa, dan lignin—menjadi hidrokarbon berkualitas tinggi. Hasil akhirnya adalah bensin ramah lingkungan dengan RON mencapai 98,1.
Inovasi Bobibos: Dari Jerami Jadi Bensin
Terobosan bahan bakar jerami ini dikembangkan oleh M. Ikhlas, pendiri Bobibos, di Jawa Barat. Melalui unggahan di akun Instagram resminya, ia menjelaskan bahwa bahan baku utama Bobibos adalah jerami padi yang mudah ditemukan di setiap daerah.
“Seperti yang disampaikan sebelumnya, bahan bakunya ada di sawah dan di mana saja,” ujar M. Ikhlas.
Menariknya, jerami dari 1 hektare sawah bisa menghasilkan hingga 3.000 liter bahan bakar Bobibos, yang bisa digunakan untuk mesin bensin maupun diesel. Angka ini menunjukkan potensi besar bagi petani untuk mendapatkan nilai tambah dari limbah hasil panen mereka.