Banjir Bandang dan Longsor Terjang Bandung Barat, 8 Desa Hancur Diterjang Air
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bandung Barat memicu terjadinya bencana longsor dan banjir bandang di dua kecamatan, yakni Sindangkerta dan Cililin.
Bupati Bandung Barat, Ritchie Ismail alias Jeje, melaporkan bahwa bencana ini berdampak pada delapan desa, dengan total 61 rumah warga mengalami kerusakan.
Kerusakan juga meluas ke sejumlah fasilitas umum, termasuk sekolah, jembatan, jalan kabupaten, hingga area wisata.
Baca Juga: Naik Motor Temui Korban Banjir Sumatera, Gibran Pastikan Bantuan dan Pemulihan Dipercepat
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat bergerak cepat menangani kondisi darurat ini dengan menggandeng BPBD, Dinas PUPR, tenaga kesehatan, serta aparat kewilayahan.
“Bantuan darurat sudah disalurkan sejak tadi malam berupa makanan siap saji, selimut, obat-obatan, dan perlengkapan keluarga,” tulis Ritchie Ismail dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, dikutip Sabtu (6/12/2025).
Baca Juga: Update Banjir Sumatera: Korban Tewas Meningkat Jadi 867 Jiwa, Evakuasi Masih Berlangsung
Saat ini, pembukaan akses darurat di titik-titik longsor tengah dilakukan bersamaan dengan pendataan infrastruktur untuk percepatan perbaikan. Pemantauan di daerah rawan longsor juga terus ditingkatkan guna mencegah bencana susulan.
Ritchie Ismail alias Jeje meninjau langsung lokasi bencana di Bandung Barat. [Instagram]
Meski begitu, pihaknya memastikan seluruh warga terdampak mendapat penanganan yang memadai. “Pemulihan akan dilakukan secepat mungkin agar aktivitas masyarakat bisa kembali normal,” ujar ipar Raffi Ahmad tersebut.
Diketahui, banjir bandang yang melanda Kabupaten Bandung Barat sejak Kamis (4/12/2025) disebabkan oleh hujan deras dan luapan Sungai Cibitung.
Sejumlah objek wisata turut terdampak akibat. [Instagram]
Banjir bandang terjadi di Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, di sepanjang aliran Sungai Cibitung dan Ciputri. Peristiwa ini juga memicu longsor di sejumlah titik di Bandung Barat.
Sejumlah objek wisata, seperti Lembah Curugan Gunung Putri, turut terdampak akibat terendam air dan lumpur. Selain itu, sekitar 5 hektare lahan sawah rusak dan puluhan ton ikan dari kolam budidaya hanyut terbawa arus.
Sebagian warga kini mulai mengungsi ke lokasi yang lebih aman untuk mengantisipasi banjir bandang susulan.