Banjir Bandang Terjang Humbahas, 11 Warga Hilang
Banjir bandang menerjang Desa Panggugunan, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan, pada Rabu (26/11/2025).
Akibat kejadian tersebut, sebanyak 11 warga dilaporkan hilang. Selain itu, delapan unit rumah warga rusak dan terbawa material tanah, serta satu unit mobil dilaporkan hanyut tersapu arus banjir bandang.
Tim gabungan dari Polres Humbahas, Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan, BPBD, TNI, serta relawan SAR, langsung menuju lokasi kejadian.
Baca Juga: Amankan Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Polda Sumut Kerahkan 12 Ribu Personel dan Siapkan 167 Pospam
Setibanya di lokasi, petugas segera melakukan penyisiran area terdampak, membantu evakuasi warga, mengevakuasi korban yang ditemukan, serta melakukan pengamanan di titik-titik yang berpotensi terjadi banjir susulan.
Banjir di Sumut. [Istimewa]Petugas juga berupaya membuka akses yang tertimbun material lumpur untuk mempermudah proses evakuasi.
“Korban sebanyak 11 orang, setelah dilakukan pencarian diperoleh 6 orang, 2 di antaranya meninggal dunia, 4 lainnya luka berat, dan 5 warga lagi masih dalam pencarian,” ujar Wakapolres Humbahas Kompol Manson Nainggolan dalam keterangan tertulis yang diterima FT News, Rabu 26 November 2025.
Baca Juga: Terima B1-KWK dari Hanura, Edy Rahmayadi: Jadi Tambahan Semangat
Hingga saat ini, curah hujan di wilayah Pakkat dan sekitarnya masih sangat tinggi, sehingga proses pembersihan material longsor di badan jalan maupun pencarian serta evakuasi korban banjir bandang terkendala.
Kondisi tanah yang masih labil, arus air yang meningkat sewaktu-waktu, serta jarak pandang yang terbatas membuat tim gabungan harus berhati-hati.
“Pencarian terhadap 5 warga yang belum ditemukan belum dapat dilakukan secara maksimal karena kondisi di lapangan belum memungkinkan. Kami tetap bersiaga dan akan melanjutkan pencarian begitu situasi memungkinkan,” tambahnya.
Di sisi lain, personel Polres Humbahas turut membantu masyarakat yang terdampak bencana untuk mengungsi sementara ke rumah warga yang dinilai aman dari potensi bencana susulan.
Ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi.
“Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir agar meningkatkan kewaspadaan, segera mengungsi jika melihat tanda-tanda bahaya, serta mengikuti arahan dari petugas di lapangan,” ujarnya.
Ia berharap situasi segera membaik dan seluruh korban yang hilang dapat ditemukan.
“Kami berharap curah hujan segera menurun agar proses pencarian dan penanganan bencana dapat dilakukan lebih maksimal. Semoga semua korban yang belum ditemukan bisa segera ditemukan, dan masyarakat tetap diberikan keselamatan,” tandasnya.