Cuaca Ekstrem Picu Banjir-Longsor di Tapteng Sumut, 4 Orang Meninggal
Cuaca ekstrem berupa hujan deras memicu terjadinya banjir dan longsor di Dusun 1, Desa Mardame, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).
Bencana longsor pada Selasa dini hari, 25 November 2025, merenggut empat nyawa dari satu keluarga.
Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sepanjang malam memicu longsoran tanah dari tebing di belakang rumah korban.
Baca Juga: Amankan Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Polda Sumut Kerahkan 12 Ribu Personel dan Siapkan 167 Pospam
Kejadian tragis itu baru terungkap sekitar pukul 07.00 WIB ketika Kepala Desa Mardame, Master Gultom, bersama anaknya merasa curiga melihat rumah keluarga tersebut masih tertutup rapat, sementara jejak longsor terlihat jelas di bagian belakang.
Karena tidak ada respons dari dalam rumah, warga bersama Kepala Desa memutuskan untuk mendobrak pintu. Saat memeriksa ke dalam, mereka dikejutkan oleh kondisi salah satu kamar yang telah tertimbun material tanah.
"Dan ditemukanlah para korban (meninggal dunia)," ujarnya dalam keterangan dikutip FT News.
Baca Juga: Terima B1-KWK dari Hanura, Edy Rahmayadi: Jadi Tambahan Semangat
Korban longsor ditemukan meninggal dunia. [Dok Brimob]Aipda Rindu Hutabarat, selaku Bhabinkamtibmas, segera datang membantu proses evakuasi bersama warga. Setelah upaya panjang, empat korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Mereka adalah seorang ibu dan tiga anaknya:
1. Dewi Hutabarat (33) – Ibu Rumah Tangga
2. Tio Arta Rouli Lumbantobing (7) – Pelajar SD
3. Vania Aurora Lumbantobing (4)
4. Ilona Lumbantobing (3)
Sang suami, Poliman Lumbantobing (37), tengah bekerja sebagai sopir angkutan di luar kota saat bencana terjadi, sehingga luput dari kejadian naas tersebut.
Usai dievakuasi, seluruh jenazah disemayamkan di rumah keluarga di Dusun 1.
Suasana duka menyelimuti warga setempat yang turut berduka atas kepergian keluarga tersebut.
Pihak kepolisian dan pemerintah daerah Tapanuli Tengah mengimbau warga di kawasan rawan longsor agar meningkatkan kewaspadaan, terlebih karena curah hujan di wilayah itu masih tinggi.
Pemerintah juga terus berkoordinasi untuk memberikan pendampingan dan penanganan lanjutan bagi warga yang terdampak bencana.