Begini Kasaksian Peserta BPJS yang Menerima Layanan Cuci Darah, Leukemia dan Stoke
Nasional

Siapa orang yang ingin sakit? Tidak ada. Siapa orang yang tahu kapan dia sakit? Pasti tidak ada. Maka sebagian orang menyebut, tidak ingin sakit, bahkan kalau harus bayar asuransi kesehatan terus menerus, tidak masalah, asalkan tidak sakit.
Terkait BPJS Kesehatan, sekarang ini sudah berkembang relatif semakin baik. Layanan penyakit yang dicover pun cukup banyak, di antaranya penyakit katastropik seperti kanker, penyakit jantung, gagal ginjal, stroke, dan sirosis hepatis.
Selain itu, penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, TBC, HIV/AIDS, dan asma juga ditanggung, beserta beberapa kondisi dan tindakan seperti persalinan, kemoterapi, radioterapi, dan operasi tertentu.
Baca Juga: Tangis Wenny Myzon Pegawai PT Timah Usai Viral Hina Honorer Pakai BPJS: Maaf atas Kegaduhan Ini
Berikut ini beberapa kesaksian dari penerima layanan cuci darah, leukemia dan stroke
Cuci Darah
Sri, usia 28 tahun, menjalani cuci darah/Foto: Instagram BPJS Kesehatan
Baca Juga: Hanya PoV, Jadi Alasan Wenny Myzon Pegawai PT Timah BUMN Hina Honorer Pakai BPJS
Usia Sri masih muda, 28 tahun. Namun diusia semuda itu dia telah didiagnosa penyakit tertentu yang menyebabkan harus menjalani cuci darah seumur hidup. “Saya awalnya tidak tahu mengalami penyakit berat. Saya hanya merasa sering sakit-sakitan, saya sebenarnya kenapa. Maka saya ke dokter,” ungkap Sri.
Hasilnya sungguh mengejutkan. Dokter langsung bilang ia harus cuci darah. “Saya shock. Saya tanya apakah bisa pengobatan tanpa harus cuci darah? Tapi dokter bilang harus cuci darah,” ujarnya yang akhirnya mematuhi anjuran dokter.
Dia merasa beruntung, pengobatan semuanya ditanggung BPJS Kesehatan. “Biaya sebenarnya kan mahal. Beruntung ada BPJS Kesehatan. Saya tidak kebayang bagaimana harus mengeluarkan uang setiap minggu Rp2 juta, Rp2 juta (tanpa BPJS Kesehatan-red). Belum lagi harus mengeluarkan uang untuk kebutuhan di rumah, dan lain-lain,” kata Sri yang sangat bersyukur semua biaya berobatnya dicover BPJS Kesehatan.
Kepada anak-anak muda, Sri yang baru berusia 28 tahun Ketika divonis penyakit berat, mengingatkan agar menjaga benar kesehatannya. Pola makan, minum dijaga baik. Jangan minum-minuman kemasan, pesannya.
Leukemia
Hal senada juga dialami Supriyati, warga Kabupaten Tangerang yang anaknya masih remaja tapi sudah terkena Leukemia. Penyakit ini juga kerap disebut sebagai kanker darah, dimana produksi sel darah putih abnormal dalam jumlah berlebih, yang mengganggu fungsi sumsum tulang dan sistem kekebalan tubuh.
Menurut Supriyati, awalnya anaknya sering pingsan sepulang sekolah. Karena peristiwa tersebut sering terjadi, sang ibu membawa anaknya melakukan pemeriksaan ke dokter. Saat itu Supriyati dan anaknya belum menjadi peserta BPJS.
Jadi bisa dibayangnya berapa biaya yang harus mereka keluarkan untuk mendapatkan diagnose dan pengobatan penyakit tersebut. “Biayanya tidak murah. Saya sampai harus menjual motor,” ujar Supriyati. Padahal pengobatan penyakit ini tidak sebentar alias masih Panjang.
Dan ia pun kehabisan uang untuk membiayai pengobatan anaknya. Sampai akhirnya, beruntung, ia bisa mendapat BPJS Kesehatan dan akhirnya semua pelayanan pengobatan penyakit anaknya seluruhnya ditanggung.
“Saya benar-benar bersyukur bisa mendapat BPJS Kesehatan di saat saya benar-benar sudah tidak memiliki uang untuk membayar pengobatan,” ucapnya sambil menangis terisak.
Menurutnya, layanan yang dia dapat, sebelumnya dengan membayar sendiri dan kini dengan menjadi peserta BPJS Kesehatan, tidak ada bedanya. Ia tetap lancar mendapat layanan, tidak dipersulit. “Nggak pake ribet. Hanya dengan KTP dan KK, saya sudah bisa mendapatkan layanan,” tambahnya.
Bahkan, untuk rawat inap, tidak dibatasi hanya bisa beberapa hari, itu tidak benar. Tidak ada Batasan lama perawatan karena semuanya disesuaikan dengan kondisi pasien. “Bahkan anak saya kalau dirawat bisa 5 hari, malah pernah juga setengah bulan (15 hari) dirawat,” kata Supriyati yang kembali menangis lantaran sangat berharap kesembuhan anaknya dari leukemia.
Stroke
Stroke, salah satu penyakit yang ditanggung BPJS. Sarmono yang telah 9 bulan lebih menjadi pasien Rumah Sakit PON Cawang, Jakarta Timur, mengungkapkan layanan yang baik diterimanya di rumah sakit tersebut. Bahkan dengan BPJS Kesehatan, tidak mengurangi layanan.
“BPJS Kesehatan benar-benar luar biasa. Saya telah berobat di PON selama 9 setengah bulan. Selama pengobatan saya sama sekali, tidak pernah mengeluarkan uang sendiri. Semua tercover dengan baik. Dan layanan RS PIN juga sangat baik,” ungkap Sarmono yang tampil semangat.***
Sumber: Instagram BPJS Kesehatan