Belum Selesai Fenomena Rojali Kini Rohana Menyapa, Omzet Mal Kian Turun
Ekonomi Bisnis

Fenomena rombongan jarang beli atau diistilahkan Rojali di sebuah pusat perbelanjaan atau mal cukup mencuri perhatian di tengah lemahnya daya beli masyarakat.
Kehadiran Rojali disebut menjadi salah satu faktor penyebab turunnya omzet penjualan di pusat perbelanjaan atau mal di Indonesia.
Namun, belum tamat cerita Rojali kini hadir fenomena baru yakni rombongan hanya nanya yang diistilahkan dengan sebutan Rohana.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat: Jakarta PPKM Level 2, Kapasitas Mal 75 Persen
Kalangan Rohana juga dianggap menjadi salah satu faktor penyebab turunnya omzet pusat perbelanjaan.
Menyahuti hal itu, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonsus Widjaja, mengatakan salah satu fungsi dari pusat perbelanjaan adalah hadirnya konsumen untuk melakukan interaksi antara penjual dengan pembeli.
Baca Juga: Fenomena Rojali Hadir di Tengah Lesunya Daya Beli
"Saya kira di pusat perbelanjaan itu 'kan sifatnya adalah offline. Kalau offline itu 'kan pasti terjadi interaksi, tawar-menawar, tanya harga dan sebagainya. Saya kira itu umum, hal-hal yang wajar lah, dan juga fenomena rojali ini juga karena salah satunya faktor daripada fungsi pusat belanja," terang Alphonsus, saat peresmian 100 merek UMKM di salah satu pusat perbelanjaan, Jakarta, Rabu (23/7/2025).
Pusat Perbelanjaan juga Berfungsi sebagai Tempat Hiburan
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonsus Widjaja. [Instagram]
Alphonsus bilang, fungsi pusat belanja bukan sekadar untuk belanja.
Namun, ada faktor lain yang melengkapi fungsi pusat perbelanjaan, misalnya sebagai tempat hiburan dan edukasi.
"Jadi, inilah yang menyebabkan kenapa selalu ada fenomena ini dari waktu ke waktu. Karena fungsi pusat belanja bukan hanya sekedar belanja. Cuma memang di waktu-waktu tertentu, intensitasnya naik. Seperti sekarang naik, tapi saya kira itu karena lebih dari karena daya beli," tukas Alphonsus.
Cenderung Beli Produk Murah
Ilustrasi para pengunjung pusat perbelanjaan atau mal. [Instagram]
Di sisi lain, meskipun Alphonsus bilang wajar saja bila Rohana dan Rojali menggandrungi mal, tetapi rupanya omzet pusat perbelanjaan terpantau mengalami penurunan.
Hal ini nampak dari pola belanja konsumen yang cenderung membeli produk-produk murah.
"Pasti (omzet turun), karena sekarang masyarakat kelas menengah-bawah cenderung beli barang produk yang harga satuannya unit price-nya murah. Itu terjadi penurunan. Karena 'kan belinya cenderung produk-produk yang harganya satuannya murah," pungkasnya.