Bentrokan Bersaudara Hamas dan Klan Dughmush di Gaza City, 27 Orang Tewas
 131020253.png)
Bentrokan bersenjata terjadi antara pasukan keamanan Hamas dan anggota bersenjata keluarga Dughmush di Gaza City. Sedikitnya 27 orang tewas dalam salah satu konfrontasi internal paling berdarah sejak berakhirnya operasi besar-besaran Israel di wilayah tersebut.
Anggota Hamas bersenjata dengan penutup wajah saling tembak dengan pejuang klan di dekat Rumah Sakit Yordania di kota itu.
Awal Pecahnya Bentrokan
Baca Juga: BBC Cekal Jurnalisnya yang Sebut ‘Orang Israel Bukan Manusia’
Bendera Palestina. (Meta AI)
Dikutip BBC, seorang pejabat senior di kementerian dalam negeri yang dikelola Hamas mengatakan bahwa unit keamanan mengepung mereka dan terlibat dalam pertempuran hebat untuk menangkap mereka.
Kementerian itu menyebutkan bahwa delapan anggotanya tewas dalam “serangan bersenjata oleh sebuah milisi.” Sumber medis menyatakan bahwa 19 anggota klan Dughmush dan delapan pejuang Hamas tewas sejak pertempuran dimulai pada hari Sabtu.
Baca Juga: Sebelum Serang Iran, Israel Cabut 52 Nyawa di Gaza Pakai Drone
Keluarga Dughmush (atau Doghmush) adalah salah satu klan terbesar dan paling berpengaruh di Jalur Gaza, terutama bermarkas di kawasan Sabra dan Tel al-Hawa, Gaza City.
Klan ini dikenal memiliki struktur kekeluargaan yang sangat kuat, persenjataan yang cukup besar, dan jaringan pengaruh luas yang mencakup bidang keamanan, perdagangan, dan kelompok bersenjata lokal.
Saksi mata mengatakan bentrokan pecah di Distrik Tel al-Hawa di Gaza City bagian selatan setelah pasukan Hamas yang berjumlah lebih dari 300 pejuang bergerak untuk menyerbu blok perumahan tempat milisi Dughmush bertahan.
Penduduk menggambarkan suasana panik saat puluhan keluarga melarikan diri dari rumah mereka di bawah tembakan senjata berat, banyak di antara mereka telah mengalami pengungsian berkali-kali selama perang.
“Kali ini orang-orang tidak melarikan diri dari serangan Israel,” kata seorang warga. “Mereka melarikan diri dari sesama mereka sendiri.”
Ketegangan Hamas-Dughmush
Bendera Palestina. (copilot-ftnews)
Keluarga Dughmush, salah satu klan paling berpengaruh di Gaza, telah lama memiliki hubungan yang tegang dengan Hamas, dan anggotanya yang bersenjata telah beberapa kali bentrok dengan kelompok tersebut di masa lalu.
Kementerian Dalam Negeri yang dijalankan Hamas mengatakan pasukannya berupaya memulihkan ketertiban, dan memperingatkan bahwa “setiap aktivitas bersenjata di luar kerangka perlawanan akan ditindak tegas.” Kedua pihak saling melempar tuduhan mengenai siapa yang memicu bentrokan tersebut.
Sebelumnya, Hamas menyatakan bahwa milisi Dughmush menewaskan dua pejuangnya dan melukai lima lainnya, sehingga mendorong kelompok itu untuk melancarkan operasi terhadap mereka.
Namun, seorang sumber dari keluarga Dughmush mengatakan kepada media lokal bahwa pasukan Hamas mendatangi sebuah gedung yang dulu berfungsi sebagai Rumah Sakit Yordania, tempat keluarga itu berlindung setelah rumah-rumah mereka di Distrik al-Sabra hancur akibat serangan Israel baru-baru ini.
Sumber tersebut mengklaim bahwa Hamas berusaha mengusir keluarga itu dari gedung tersebut untuk mendirikan markas baru bagi pasukannya di sana.
Menurut sumber-sumber lokal, Hamas telah memanggil kembali sekitar 7.000 anggota pasukan keamanannya untuk menegakkan kembali kendali atas wilayah Gaza yang baru saja ditinggalkan oleh pasukan Israel.