AS Bakal Kirim Ratusan Tentara untuk Pantau Gencatan Senjata Israel dengan Hamas
 101020251.jpg)
Amerika Serikat (AS) mengambil langkah aktif dalam memantau pelaksanaan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dengan mengirim hingga sekitar 200 tentaranya. Pasukan tersebut akan membantu memastikan kesepakatan damai berjalan sesuai rencana tanpa pelanggaran di lapangan.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya diplomatik Washington yang berperan sebagai mediator utama dalam proses perdamaian Gaza.
Gencatan senjata menandai fase awal dari kesepakatan antara Israel dan Hamas yang diharapkan menjadi jalan menuju stabilitas jangka panjang.
Baca Juga: Greta Thunberg Diculik Tentara Israel, Kapal Madleen Dibajak Sebelum Gaza
Satgas Multinasional AS
Donald Trump bersama tentaranya. (instagram @realdonaldtrump)
Militer AS akan membentuk multinational taskforce (satuan tugas multinasional) di Israel yang dikenal sebagai civil-military coordination centre (pusat koordinasi sipil-militer), yang kemungkinan akan mencakup pasukan dari Mesir, Qatar, Turki, dan Uni Emirat Arab.
Baca Juga: BBC Cekal Jurnalisnya yang Sebut ‘Orang Israel Bukan Manusia’
Seorang pejabat senior mengatakan tidak ada pasukan AS yang akan masuk ke Gaza, menambahkan bahwa peran Amerika adalah untuk membentuk Joint Control Center (Pusat Kendali Bersama) yang akan “mengintegrasikan” pasukan multinasional yang akan dikerahkan.
Pemerintah Israel telah menyetujui fase pertama dari kesepakatan Gaza dengan Hamas, yang menghasilkan gencatan senjata serta pembebasan sandera dan tahanan.
Perkembangan Langsung Gencatan Senjata
Satuan tugas multinasional akan dipimpin oleh US Central Command (Centcom) yang berbasis di kawasan itu, dan ditujukan untuk mengawasi kemajuan pelaksanaan perjanjian gencatan senjata serta membantu koordinasi bantuan kemanusiaan.
Dikutip BBC, salah satu pejabat menyatakan bahwa pasukan multinasional itu akan memberi informasi kepada pihak Israel dan Hamas melalui Mesir dan Qatar mengenai situasi di lapangan serta potensi pelanggaran terhadap gencatan senjata.
Pasukan ini dibentuk di bawah kepemimpinan Laksamana Brad Cooper, kepala Centcom. Ia turut serta dalam sebagian perundingan tidak langsung di Mesir awal pekan ini.
Perundingan tersebut menghasilkan pengumuman Presiden AS Donald Trump pada Kamis bahwa Israel dan Hamas telah “menyetujui fase pertama” dari rencana perdamaian yang ia umumkan minggu lalu.
Salah satu poin dalam 20-point Gaza plan (rencana 20 poin Gaza) versi Trump mencakup kerja sama AS dengan mitra Arab dan internasional untuk membentuk International Stabilisation Force (Pasukan Penstabil Internasional) sementara yang akan segera dikerahkan di Gaza, namun hal ini belum disepakati kedua pihak dan baru akan dilakukan jika pertukaran sandera dan tahanan selesai.
Israel melancarkan perang di Gaza sebagai tanggapan atas serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang.
Sejak itu, serangan militer besar-besaran Israel telah menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas, termasuk lebih dari 20.100 anak-anak.