Berkaca Kecelakaan di Subang, KNKT Minta Masyarakat Cek Bus Sebelum Pergi

Nasional

Rabu, 15 Mei 2024 | 00:00 WIB
Berkaca Kecelakaan di Subang, KNKT Minta Masyarakat Cek Bus Sebelum Pergi

FTNews - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) buka suara usai adanya kecelakaan maut bus yang menewaskan sebelas orang. Kendaraan ini diketahui membawa rombongan pariwisata SMK Lingga Kencana Depok, pada Sabtu (11/5).

rb-1

Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono meminta mayarakat mengecek kelayakan jalan bus yang hendak digunakan. Hal ini dapat dicek melalui aplikasi Mitra Darat.

“Jadi sekali lagi sebelum menggunakan bis tolong sekali lagi masyarakat untuk mengecek bisnya. Kalau terdaftar di mitra darat berarti bisnya berizinin dan kalau dinyatakan laik silakan digunakan. Kalau tidak laik atau tidak terdaftar ya jangan digunakan,” kata Soerjanto, di Jakarta, pada Rabu (15/5).

Baca Juga: KSP: Tingkat Kepuasan 82 Persen Bukti Legitimasi Jokowi Makin Kokoh

rb-3

Sementara itu ia menuturkan didalam aplikasi itu masyarakat dapat mengecek kondisi bus dan melihat detail mengenai izin angkutan dan status ujian berkala kendaraan.

“Aplikasinya gampang. (Secara kasat mata) agak sulit memang. Tapi yang paling mudah ya itu dengan kalau tidak punya HP minta tolong sama yang punya HP. Untuk cek di mitradarat,” jelas Soerjanto.

Sebelumnya diberitakan, Polisi mengungkap penyebab kecelakaan bus pariwisata Putera Fajar, Sadira, yang menewaskan 11 orang. Peristiwa ini terjadi di Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5).

Baca Juga: Komjen Boy Rafli Amar Turut Dimutasi Sebagai Kepala BNPT 

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Barat, Kombes Pol Wibowo mengatakan bahwa penyebab kecelakaan dapat disimpulkan karena adanya kegagalan fungsi rem pada bus.

“Kita mendapatkan hasil dari olah tempat kejadian perkara (TKP), bahwa di TKP tidak ditemukan bekas pengereman. Ada hanya bekas tanda gesekan antara bus dan aspal,” kata Wibowo, dalam keterangannya, dikutip Selasa (14/5).

Lebih lanjut Wibowo menyebutkan bahwa pengemudi bus, Sadira juga mengetahui bahwa kendaraan bus bermasalah pada fungsi rem. Hal ini dibuktikan saat bus tersebut dicoba untuk diperbaiki remnya.

“Pertama di Tangkubanparahu dilakukan oleh mekanik Nana yang dipanggil oleh Firman atas permintaan dari pengemudi. Perbaikan yang dilakukan adalah memperkecil jarak atau celah kampas rem. Setelah melaju permasalahan muncul di rumah makan Bang Jun dicoba kembali perbaikan langsung oleh kenek dengan meminjam sil kepada pengemudi lain, namun perbaikan tidak jadi dilakukan karena sil tidak sesuai ukuran. Selanjutnya perjalanan kembali dilanjutkan sampai akhirnya terjadi kecelakaan lalu lintas,” ucap Wibowo.

Selain itu ditemukan bukti bahwa jarak antara kampas rem sudah 0,3 mm. Kondisi ini menunjukkan kampas rem sudah di bawah standar yang seharusnya minimal 0,45 mm.

"Ditemukan juga kebocoran di dalam ruang relaypart dan sambungan antara relaypart dengan booster karena adanya komponen yang sudah rusak, sehingga saluran tidak tertutup rapat, sehingga menyebabkan kekurangan tekanan," jelas Wibowo.

Tag Nasional Kecelakaan Masyarakat Subang KNKT Cek Bus Sebelum Pergi

Terkini