Berpotensi Terjadi Kekacauan Arab Saudi Tunda Program Tanazul, Jemaah Indonesia Diminta Tetap Mabit di Mina
Nasional

Kabar penting dibagikan Menteri Agama Nasaruddin Umar terkait pelaksanaan haji tahun ini. Pemerintah Arab Saudi telah resmi menunda pelaksanaan Program Tanazul pada musim haji 1446 H/2025 M.
Kebijakan ini berdampak pada jemaah haji Indonesia yang semula dijadwalkan bermalam di hotel setelah lempar jumrah, kini diminta tetap mabit (bermalam) di tenda-tenda Mina sesuai skema awal.
Keputusan tersebut diambil atas pertimbangan keselamatan dan kelancaran mobilitas jemaah di Mina yang jalannya sempit dan minim perluasan.
Baca Juga: Kunjungi Daker Makkah, Wamenhaj Saudi Apresiasi Penyelenggaraan Haji Indonesia
Arab Saudi Lihat Potensi Kekacauan
Menteri Agama Nasaruddin Umar /Foto: Instagram Nasaruddin Umar
“Kalau sekitar 37.000 jemaah Indonesia melakukan tanazul bersamaan dengan jemaah negara lain, dikhawatirkan akan terjadi penumpukan dan kemacetan parah di jalan menuju hotel,” ujar Menag di Makkah, Arab Saudi, dilansir InfoPublik.
Baca Juga: Sudah 53 Ribuan Jemaah dan Petugas Haji Tiba di Tanah Air, Jemaah Haji Gelombang II Dimulai
Menurut Menag, Pemerintah Arab Saudi melihat potensi kekacauan (chaos) jika ribuan jemaah dari berbagai negara melakukan tanazul secara bersamaan di tengah keterbatasan infrastruktur jalan Mina yang belum berubah.
“Isu tanazul ini ternyata jadi perhatian internasional. Hampir semua negara ingin memanfaatkan skema tanazul. Tapi jalan di Mina tidak memungkinkan. Maka diputuskan, semua jemaah tetap mabit di Mina,” jelasnya.
Jemaah Indonesia Diminta Patuhi Jadwal Lempar Jumrah
Dengan keputusan ini, seluruh jemaah haji Indonesia akan bermalam di tenda-tenda Mina yang telah disiapkan oleh syarikah (penyedia layanan), termasuk kebutuhan konsumsi yang disalurkan langsung di lokasi.
Menag juga mengimbau agar seluruh jemaah Indonesia mematuhi jadwal resmi lempar jumrah yang telah disusun oleh syarikah, guna menghindari kepadatan di jam-jam kritis.
“Jemaah negara lain bisa jadi akan memadati waktu setelah zuhur. Tapi jemaah Indonesia insya Allah akan disiplin mengikuti jam yang sudah ditentukan,” kata Menag.
Dengan pembatalan Program Tanazul, skema awal pelaksanaan puncak ibadah haji kembali diberlakukan penuh: jemaah akan melakukan wukuf di Arafah, bermalam di Muzdalifah, lalu mabit dan melontar jumrah di Mina, hingga seluruh rangkaian ibadah haji selesai.***