Bertemu Dengan Menkeu Selandia Baru, Ini yang Sri Mulyani Bahas!

FTNews - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sedang melakukan kunjungan kerja di Washington D.C, Amerika Serikat pada hari Rabu (17/4). Di sela-sela waktu luangnya, Sri Mulyani menyempatkan dirinya untuk menemui kolega seprofesinya, yaitu Menteri Keuangan Selandia Baru, Nicola Willis.

Mereka berdua saling berbagi cerita dan pengalaman dalam mengelola keuangan negara masing-masing. Selain itu, mereka juga juga membahas mengenai mekanisme transisi energi di Indonesia.

“Senang sekali kemarin sore saya bisa menyempatkan diri berbincang langsung dengan Menteri Keuangannya, @nicolawillismp,” tulis Sri Mulyani di sebuah unggahan akun Instagram-nya.

Baca Juga: Hari ke-23 Operasional Haji, 162 Ribu Jemaah Tiba di Arab Saudi

“Kami saling berbagi cerita mengenai pengalaman dalam mengelola keuangan di negara masing-masing dan juga sedikit membahas mekanisme transisi energi di Indonesia. Termasuk bagaimana nantinya kita bisa belajar banyak tentang renewable energy di Selandia Baru,” lanjutnya.

Menkeu Sri Mulyani dam Menkeu Selandia Baru Nicola Willis. Foto: instagram/@smindrawati

Selain itu, ia juga menceritakan tahun fiskal di Selandia Baru yang sedikit berbeda dengan Indonesia. 

Baca Juga: Masyarakat Diminta Lapor Jika Temukan Hewan Kurban Sakit

Tahun fiskal Indonesia, bermula pada 1 Januari dan berakhir pada 31 Desember. Sementara itu, tahun fiskal Selandia Baru bermula pada 1 Juli dan berakhir pada 30 Juni.

“Sehingga, bulan-bulan ini menjadi waktu yang sangat sibuk bagi Willis dalam menyusun APBN-nya (Anggaran Pemasukan dan Belanja Negara),” ujar Sri Mulyani.

Selain pengelolaan uang, mereka juga membahas mengenai peningkatan kapasitas perdagangan. Terutama, Willis juga berupaya untuk meningkatkan kapasitas perdagangannya dengan Indonesia hingga dua kali lipat.

Bahkan, pengembangan industri pengolahan susu dalam negeri Indonesia mendapatkan acungan jempol dari Selandia Baru.

“Tentu ini merupakan hal yang sangat positif. Perdagangan antar dua negara bukan menjadi suatu kompetisi, tapi justru saling melengkapi,” ungkap sang Menkeu.