Bikin Film Bertema Kritikan Sosial, Hanung Bramantyo Nyaris Masuk Penjara

Sutradara kondang Hanung Bramantyo dikenal sebagai sineas yang kerap menyisipkan kritik sosial dalam karya-karyanya. Namun keberaniannya itu tak jarang berujung pada berbagai ancaman, mulai dari tindakan anarkis dari massa hingga hampir dipenjara.

Salah satu pengalaman paling mengerikan dialaminya saat merilis film Tanda Tanya. Hanung mengaku sempat digeruduk massa di beberapa lokasi hingga kaca mobilnya dipecahkan.

“Saya membuat film Tanda Tanya, di tiga tempat saya digeruduk massa. (Kaca) mobil saya dipecah. Serangan mereka sudah masuk ke wilayah domestik,” ujar Hanung dalam konferensi pers di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (21/11/2025).

Baca Juga: Putri Hanung Bramantyo dan Zaskia Mecca Masih Trauma Seminggu Pasca Kejadian

Tekanan terbesar datang ketika ia menggarap film Soekarno. Suami Zaskia Adya Mecca itu mengaku nyaris dipenjara karena proses hukum sempat membawanya ke Bareskrim Polri.

“Puncaknya adalah ketika saya membuat film Soekarno. Saya nyaris masuk penjara. Saya di-BAP di Mabes, berseberangan dengan teroris. Jadi terorisnya di-BAP, saya juga di-BAP. Bedanya dia ngebom, saya bikin film. Saya baru sadar bahwa ternyata film itu seberbahaya ngebom,” jelasnya.

Baca Juga: Film Keadilan: The Verdict, Reza Rahadian Mainkan Peran Pengacara Manipulatif

Tak hanya itu, Hanung juga sempat dipolisikan ketika membuat film Cinta Tapi Beda yang mengangkat kisah cinta beda agama.

Hanung sampai dipolisikan karena membuat film tentang cinta beda agama. [FTNews/Selvianus Kopong Basar]

“Terus saya bikin film Cinta Tapi Beda, hanya bikin film cinta beda agama saja, saya dipolisikan. Sudah tuh, selesai itu,” lanjutnya.

Rentetan masalah tersebut membuat sang istri, Zaskia memberikan peringatan keras.

“Ya warning terakhir dari istri saya, ‘Udah, kalau kamu aneh-aneh, mendingan kamu jomblo saja.’ Kalau kamu jomblo silakan. Tapi ini ada anak-anak kamu.' Waktu itu saya punya empat anak,” ungkap Hanung.

Hanung Bramantyo sampai diingatkan oleh sang istri tentang nasib keluarga mereka. (Instagram Hanungbramantyo)

Setelah sempat vakum dari tema kritik sosial, Hanung kini kembali mengangkat isu sensitif melalui Gowok dan film terbarunya, Bolong: 309 Hari Sebelum Tragedi.

Film tersebut merupakan bentuk kemarahan dan keresahan Hanung terhadap peristiwa yang terjadi pada era 1960-an, terinspirasi dari cerita rakyat dan teori seputar Gerakan 30 September.

Bolong: 309 Hari Sebelum Tragedi Berdarah dijadwalkan tayang di seluruh bioskop pada 2026 mendatang.