Bingkisan Tahun Baru yang Penuh Makna dari Seorang Ibu untuk Kepastian Hukum

Daerah

Rabu, 08 Januari 2025 | 17:23 WIB
Bingkisan Tahun Baru yang Penuh Makna dari Seorang Ibu untuk Kepastian Hukum
Endang Retnowati

Di depan gedung Sat Reskrim Polrestabes Medan, Jalan HM Said, Medan, Rabu (8/1/2025), seorang ibu rumah tangga bernama Endang Retnowati (40) datang dengan membawa bingkisan tahun baru berbungkus kertas kado merah.

rb-1

Namun, bingkisan tersebut bukan sekadar hadiah biasa, melainkan sebuah bentuk apresiasi sekaligus ungkapan kekecewaan terhadap kinerja polisi yang dinilai lamban menangani kasus yang sudah dilaporkannya sejak September tahun lalu.

Bingkisan berisi kue bolu dengan taburan kacang almond dan keju tersebut diberikan oleh Endang dengan harapan bisa memberi semangat dan mendorong percepatan proses hukum terkait laporan penelantaran anak yang dilakukan oleh suaminya berinisial ATP selaku seorang oknum ASN di Bea Cukai.

Baca Juga: Soal Penertiban Parkir Liar, Polisi: Masyarakat Harus Ikut Bantu

rb-3

Kasus tersebut telah berlangsung selama 15 tahun, sejak anaknya yang kini berusia 17 tahun masih berusia dua tahun. Menurut Endang, suaminya yang bekerja di Bea Cukai Tanjung Balai Karimun diduga menikah lagi dan meninggalkan tanggung jawabnya terhadap anak mereka.

Endang Retnowati saat diwawancarai wartawan

Selama bertahun-tahun, suaminya tidak memberi nafkah kepada anak mereka yang saat ini tengah menunggu kejelasan hukum. Meski sudah melaporkan hal ini kepada Polrestabes Medan, kasusnya belum menunjukkan perkembangan yang berarti.

"Saya memberi apresiasi, mungkin di tahun 2024 Polrestabes Medan itu padat jadwal. Jadi di awal tahun saya kasi penyegaran agar kasus saya ini dipercepat diselesaikan. Saya ingin kepastian hukum," ujar Endang yang tampak tegar meski wajahnya penuh kecemasan.

Baca Juga: Polisi Tegaskan Tidak Ada Pertemuan LGBT se-ASEAN di Jakarta

Endang mengungkapkan, bahwa meskipun laporan sudah diterima, suaminya sudah dipanggil dua kali, namun keduanya mangkir. Hingga saat ini, dia belum mendapat informasi lebih lanjut mengenai kelanjutan kasusnya.

Bahkan, laporan yang semula terkesan mengambang, sempat tidak mendapat perhatian serius selama satu setengah bulan karena adanya pergantian penyidik. "Memang dua kali panggilan, mangkir. Jadi kelanjutan itu bagaimana? Kalau memang gelar perkara, segerakan. Jangan ditunda-tunda," pinta Endang dengan penuh harapan.

Sesampainya di dalam ruangan Unit PPA Sat Reskrim Polrestabes Medan, Endang pun menyerahkan bingkisannya. Petugas di sana menerima bingkisan tersebut dengan baik dan memberinya kesempatan untuk bertemu dengan Kanit PPA Sat Reskrim Polrestabes Medan, Iptu Dearma Agustina Sinaga serta Panit PPA.

Endang Retnowati membuka kacamatanya

Di pertemuan itu, petugas menjelaskan proses laporan yang sedang berjalan. Endang berharap, setelah pertemuan tersebut, kasusnya dapat segera ditindaklanjuti. "Semoga setelah di meja Kanit dan Panit, laporan saya bisa diproses lebih cepat," ujarnya dengan penuh harap.

Bingkisan berisi kue bolu itu pun mengandung pesan lebih dari sekadar rasa manisnya. Dengan penuh ikhlas, Endang berharap semangat yang terkandung dalam kue tersebut dapat menggerakkan pihak kepolisian untuk segera memberikan kepastian hukum bagi dia dan anaknya yang sudah lama merasa terlupakan.

"Saya menghargai tugas Polrestabes yang sangat padat. Jadi saya kasih kue ini biar lebih semangat, supaya percepatan penyelesaian kasus saya bisa segera terwujud," tuturnya dengan berusaha tetap optimis.

Bagi Endang, bingkisan tahun baru ini bukan hanya sekadar simbol perhatian, tetapi juga bentuk kesungguhan seorang ibu untuk memperjuangkan hak anaknya yang terabaikan. Semoga, lanjut Endang, dengan sedikit sentuhan manis itu, proses hukum dapat berjalan lebih lancar, memberikan keadilan bagi anaknya serta mengembalikan harapan bagi keluarganya.

Tag Polisi Polrestabes Medan Penelantaran Anak Unit PPA Satu Reskrim Oknum Bea Cukai

Terkini