Nasional

Biodata Abdurrahman Wahid, Ulama dan Negarawan yang Kini Jadi Pahlawan Nasional

10 November 2025 | 16:29 WIB
Biodata Abdurrahman Wahid, Ulama dan Negarawan yang Kini Jadi Pahlawan Nasional
Abdurrahman Wahid alias Gusdur kini ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. [Instagram @jaringangusdurian]

Presiden Prabowo Subianto resmi menetapkan almarhum KH Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur, sebagai Pahlawan Nasional pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025.

rb-1

Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk penghormatan negara atas jasa besar Gus Dur dalam memperjuangkan demokrasi, pluralisme, dan kebebasan beragama di Indonesia.

Baca Juga: Biodata dan Agama Marsinah, Aktivis Buruh yang Dibunuh Kini Jadi Pahlawan Nasional

rb-3

Dari Pesantren ke Istana Negara

Prabowo Subianto menyalami istri mendiang Gusdur dan anaknya. [Youtube @sekretariatkabinet]Prabowo Subianto menyalami istri mendiang Gusdur dan anaknya. [Youtube @sekretariatkabinet]

Abdurrahman Wahid lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 7 September 1940. Ia berasal dari keluarga besar ulama pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

Baca Juga: Vina Panduwinata Sebut Titiek Puspa Layak Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Ayahnya, KH Wahid Hasyim, merupakan Menteri Agama pertama Republik Indonesia, sedangkan kakeknya, KH Hasyim Asy’ari, adalah pendiri NU.

Sejak kecil, Gus Dur tumbuh di lingkungan pesantren yang sarat dengan nilai keislaman dan nasionalisme.

Ia menempuh pendidikan dasar di Pesantren Tebuireng, kemudian melanjutkan studi ke Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.

Tak berhenti di sana, Gus Dur juga menimba ilmu di Universitas Baghdad, Irak, dan aktif menulis tentang pemikiran Islam serta sosial.

Sekembalinya ke Indonesia, Gus Dur dikenal sebagai intelektual muda NU yang kritis dan berpikiran terbuka.

Ia banyak menulis di media massa, menyuarakan gagasan pembaruan Islam yang moderat dan toleran. Pada 1984, Gus Dur terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Di bawah kepemimpinannya, NU kembali ke “Khittah 1926”, menjauh dari politik praktis dan fokus pada dakwah sosial serta pemberdayaan umat.

Presiden Rakyat yang Dicintai Semua Golongan

Presiden RI dalam kegiatan penetapan 10 tokoh menjadi Pahlawan Nasional. [Youtube @sekretariatkabinet]Presiden RI dalam kegiatan penetapan 10 tokoh menjadi Pahlawan Nasional. [Youtube @sekretariatkabinet]

Peran Gus Dur dalam gerakan reformasi 1998 sangat besar.

Ia ikut mendorong perubahan menuju sistem demokrasi yang lebih terbuka setelah tumbangnya rezim Orde Baru.

Berkat dukungan luas dari berbagai kalangan, Gus Dur terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia ke-4 pada 20 Oktober 1999, menggantikan BJ Habibie.

Masa kepemimpinannya dikenal penuh gebrakan dan keberanian.

Ia membuka kembali hubungan diplomatik dengan berbagai negara, menghapus larangan terhadap budaya Tionghoa, serta menghapus diskriminasi terhadap kelompok minoritas.

Meski jabatannya berakhir lebih cepat pada 23 Juli 2001, warisan pemikirannya tentang demokrasi, keadilan sosial, dan kemanusiaan tetap melekat kuat hingga kini.

Gus Dur wafat pada 30 Desember 2009 dan dimakamkan di kompleks Pesantren Tebuireng, Jombang. Sosoknya dikenang sebagai simbol pluralisme, kemanusiaan, dan kejujuran dalam politik.

Biodata KH Abdurrahman Wahid

  • Nama lengkap: Dr. (H.C.) K.H. Abdurrahman Wahid, Lc.
  • Nama lahir: Abdurrahman ad-Dakhil
  • Nama populer: Gus Dur
  • Tempat/Tanggal lahir: Jombang, 7 September 1940
  • Wafat: Jakarta, 30 Desember 2009
  • Ayah: KH Wahid Hasyim
  • Ibu: Hj. Siti Sholehah
  • Istri: Hj. Sinta Nuriyah
  • Anak: Alissa Qotrunnada, Anita Hayatunnufus, Yenny Wahid, dan Inayah Wulandari
  • Pendidikan: Pesantren Tebuireng, Universitas Al-Azhar (Mesir), Universitas Baghdad (Irak)
  • Jabatan penting: Ketua Umum PBNU (1984–1999), Presiden RI ke-4 (1999–2001)

Penghargaan Sebagai Pahlawan Nasional

Pada 10 November 2025, Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Gus Dur.

Gelar tersebut diberikan atas jasa besar beliau dalam memperjuangkan nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan beragama di Indonesia.

Penganugerahan ini menegaskan bahwa perjuangan Gus Dur melampaui batas agama dan golongan.

Ia bukan hanya tokoh NU, tetapi juga milik seluruh rakyat Indonesia yang mendambakan keadilan dan perdamaian.

Tag Pahlawan Nasional Gusdur Biodata Abdurrahman Wahid