Nasional

Biodata dan Agama Alissa Wahid, Putri Gus Dur yang Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

11 November 2025 | 19:03 WIB
Biodata dan Agama Alissa Wahid, Putri Gus Dur yang Tolak Gelar Pahlawan Soeharto
Alissa Wahid, putri sulung Gus Dur yang tolak gelar pahlawan Soeharto. [Instagram]

Sikap tegas datang dari Alissa Wahid, putri sulung Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), sekaligus Direktur Jaringan Gusdurian.

rb-1

Ia dengan lantang menolak keputusan pemerintah yang menetapkan Presiden ke-2 RI, Soeharto, sebagai pahlawan nasional.

Bagi Alissa, keputusan tersebut bukan hanya keliru secara moral dan historis, tetapi juga merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat demokrasi dan perjuangan Reformasi 1998, yang telah menumbangkan rezim otoritarian penuh korupsi.

Baca Juga: Biodata Sinta Nuriyah, Istri Gus Dur dan Mantan Ibu Negara Siap Jadi Penjamin Penangguhan Penahanan Delpredo Cs

rb-3

"Jaringan Gusdurian menolak tegas pemberian gelar pahlawan pada Soeharto. Kami menyayangkan Presiden Prabowo memberikan gelar ini lebih karena relasi keluarga dan politik," ujar Alissa dalam pernyataannya, Senin (10/11/2025).

Ia menegaskan, gelar pahlawan tidak seharusnya diberikan berdasarkan kedekatan politik atau hubungan personal, melainkan kepada mereka yang benar-benar mengorbankan diri demi kepentingan rakyat.

Baca Juga: Rahmah El Yunusiyyah, Pendiri Diniyyah Puteri yang Kini Ditetapkan Jadi Pahlawan Nasional

"Gelar pahlawan seharusnya hanya diberikan kepada tokoh yang layak, yaitu mereka yang teguh memegang nilai moral, yang mengorbankan diri untuk kemaslahatan rakyat, dan bukan sebaliknya, mengorbankan rakyat atas nama kekuasaan," tegasnya.

Sosok Alissa Wahid: Pewaris Nilai Gus Dur yang Teguh Membela Kemanusiaan

Nama Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid dikenal sebagai salah satu tokoh perempuan progresif Indonesia.

Lahir di Jombang pada 25 Juni 1973, Alissa adalah putri pertama pasangan Gus Dur dan Sinta Nuriyah Wahid.

Mewarisi idealisme sang ayah, Alissa tumbuh menjadi sosok yang vokal memperjuangkan toleransi, keadilan sosial, dan nilai kemanusiaan.

Selepas kepergian Gus Dur, ia aktif mengembangkan Jaringan Gusdurian, sebuah wadah yang menghubungkan para murid, pengagum, dan penerus pemikiran Gus Dur di seluruh Indonesia.

Sebagai psikolog lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), Alissa banyak bergerak di bidang sosial dan pendidikan.

Ia kerap terlibat dalam diskusi lintas agama, memperjuangkan hak-hak kelompok minoritas, hingga menyuarakan keadilan bagi masyarakat kecil.

Melalui media sosial dan jaringan NU, ia menggerakkan solidaritas untuk para ibu-ibu pejuang lingkungan tersebut.

Selain itu, Alissa juga aktif di The Wahid Institute, tempat ia meneruskan perjuangan ayahnya dalam menghidupkan nilai-nilai pluralisme, demokrasi, dan kebebasan beragama.

Biodata dan Agama

  • Nama Lengkap: Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid
  • Tempat, Tanggal Lahir: Jombang, 25 Juni 1973
  • Agama: Islam
  • Nama Ayah: Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
  • Nama Ibu: Sinta Nuriyah
  • Nama Adik: Zannuba Ariffah Chafsoh (Yenny Wahid), Anita Hayatunnufus, dan Inayah Wulandari
  • Nama Suami: R. Erman Royadi
  • Nama Anak: Parikesit Nuril Azmi, Shabrina Aksara Ashakiran Arinka, Dimas Adjani Ismoyo Maulana Annadzief, dan Areta Zakiyah Saka Asmara
  • Akun Instagram: @alissa_wahid

Tag Pahlawan Nasional Soeharto Alissa Wahid Gus Dur